TEMPO.CO, Jakarta - Direktur Utama PT Kereta Cepat Indonesia China (KCIC) Dwiyana Slamet Riyadi mengaku tidak khawatir mengenai kemungkinan berkurangnya penumpang Kereta Cepat Jakarta-Bandung (KCJB) pasca uji coba.
Menurutnya, jika penumpang sudah merasakan kenyamanan yang diberikan KCJB, maka masyarakat akan kembali menggunakan layanannya.
"Saya yakin dengan semakin tahu, sadar, dan merasakan apa yang menurut mereka ada di kereta cepat sesuai preferensi mereka atau sesuai kebutuhan dan keinginan, pasti worth it sih," ujar Dwiyana pada Hub Space X KAI Expo 2023 di Jakarta Convention Center (JCC), Jumat, 29 September 2023.
Ia juga mengatakan, penumpang kereta cepat memiliki segmentasi yang berbeda dengan transportasi lain. Ia memberikan contoh segmentasi penumpang pada transportasi lain. "Misalnya seperti (kereta) Argo Parahyangan dengan transportasi publik yang pakai jalan tol, pasti ada segmentasi tersendiri," kata Dwiyana.
Berdasarkan kajian yang sudah KCIC lakukan, pihaknya hanya akan menargetkan 11 persen dari total penumpang yang saat ini melakukan mobilisasi harian dari Jakarta ke Bandung. "Sekarang ada 250 ribu penumpang yang bergerak dari Jakarta ke Bandung setiap hari termasuk jalan tol, kereta api, dan lain-lain," tambah Dwiyana.
Ia menambahkan penumpang yang menjadi sasaran utama dari KCJB utamanya adalah penumpang yang menggunakan jalan tol.
Sebelumnya, KCJB akan diuji coba selama 18 hingga 30 September 2023. Selama uji coba, masyarakat bisa mendaftar naik kereta dengan kecepatan hingga 350 kilometer per jam itu tanpa biaya alias gratis.
Selama uji coba kereta cepat, penumpang akan dibatasi sebanyak 500 tempat duduk untuk setiap perjalanan. Setiap harinya KCIC menyediakan 4 jadwal perjalanan pulang pergi (PP) sehingga total terdapat 8 perjalanan KA yang beroperasi setiap harinya selama masa uji coba.
YOHANES MAHARSO JOHARSOYO | ANTARA
Pilihan Editor: Syahrul Yasin Limpo Terjerat Kasus Korupsi, Ini Profil dan Perjalanan Karirnya