TEMPO.CO, Sukoharjo - Direktur Utama Perum Bulog Budi Waseso mengemukakan pihaknya siap mengimpor beras untuk tambahan stok cadangan beras pemerintah (CPB) tahun 2024 jika mendapat mandat resmi dari Presiden Joko Widodo alias Jokowi. Bulog bakal menjatuhkan pilihan impor beras dari negara China.
Ancang-ancang impor beras dari China itu, karena memperhitungkan stok beras yang ada di Bulog saat ini. Budi menjelaskan total stok beras di Bulog sekitar 2 juta ton.
"Jadi sebenarnya kita punya kekuatan 2 juta ton (beras) yang kita keluarkan secara bertahap sampai bulan November mendatang kurang lebih 640.000 ton. Hingga akhir tahun nanti cadangan beras Bulog ada 1,2 juta ton," ujar Budi ketika ditemui awak media seusai mendampingi Menteri Sekretaris Negara (Mensesneg) Pratikno menyerahkan bantuan pangan beras kepada keluarga penerima manfaat (KPM) di Gudang Bulog Telukan, Kabupaten Sukoharjo, Jawa Tengah, Rabu, 20 September 2023.
Budi mengatakan tidak tertutup kemungkinan bantuan pangan beras akan kembali disalurkan pemerintah pada Desember nanti. Adapun tahun depan, pada bulan Januari, Februari, Maret, diperkirakan belum ada panen raya mengingat masih berlangsungnya musim kemarau panjang. Sehingga Presiden merencanakan kembali penyaluran bantuan pangan beras pada bulan-bulan itu.
"Kalau itu memang perlu Desember akan disalurkan bantuan. Tapi beliau (Jokowi) sudah menyampaikan waktu di Karawang, beliau akan menyalurkan kembali bantuan itu Januari, Februari dan Maret. Karena prediksinya Januari, Februari dan Maret itu belum ada panen raya. Panen mungkin baru di beberapa tempat saja," katanya.
Selain itu, Budi mengatakan Presiden Jokowi juga memprediksikan kebutuhan beras meningkat pada awal tahun depan karena ada momentum Pemilihan Umum (Pemilu) dan bulan Ramadan hingga Idul Fitri.
Dengan prediksi itu, Budi mengatakan ada kemungkinan Jokowi menugaskan Bulog untuk mengimpor beras ke Indonesia. Beras tambahan itu diperkirakan sebanyak 1 juta ton.
"Kan kemarin Pak Presiden meninjau lapangan. Beliau mengatakan kemungkinan beliau akan menugaskan kembali untuk tambahan 1 juta ton. Dan untuk itu rencananya kita ambil dari negara China, karena yang sudah bertemu Pak Presiden dan memastikan negara sanggup membantu Indonesia menjual beras ke Indonesia sejumlah 1 juta ton itu negara China," ungkap dia.
Lebih lanjut, Budi menyatakan Bulog tidak akan mengimpor beras dari negara mana pun selain dari Cina, jika ditugaskan Presiden Jokowi untuk stok cadangan beras pemerintah (CBP).
"Jadi kalau toh nanti ada penugasan saya pasti ngambilnya dari China. Jadi tidak ada yang ngambil kemarin kan ada dari Thailand, Vietnam, dari Myanmar, dari Pakistan, kemarin dari Kamboja. Untuk tambahan yang akan datang ini apabila ditugaskan kita konsen dari negara Cina," katanya.
Pilihan Editor: Bapanas Pastikan Stok Beras di Bulog Aman, Kampanyekan Setop Boros Pangan: Jangan Sampai Mubazir