Adapun Direktur Supply Chain dan Pelayanan Publik Bulog Mokhamad Suyamto mengatakan akan terus meningkatkan SPHP, baik melalui pedagang eceran maupun penjualan langsung ke masyarakat. Sejak Januari hingga September ini, sudah ada 770 ribu ton SPHP yang disalurkan.
"Terus kami gelontorkan sampai harga turun," kata Suyamto, Senin, 18 September 2023. "Semua beras impor juga insyaallah masuk paling lambat sebelum 30 November."
Selain itu, pihaknya kini tengah menyalurkan bantuan pangan kepada 21,3 juta keluarga. Bantuan beras 640 ribu ton ini untuk periode September-November mendatang.
Sebelumnya, Anggota Ombudsman Yeka Hendra Fatika memang memberi sejumlah catatan untuk pemerintah ihwal harga beras yang masih tinggi. Meski pemerintah telah mengambil sejumlah langkah, seperti program SPHP dan bantuan pangan, masih ada sejumlah hal yang mesti diperhatikan. Misalnya, penyaluran beras SPHP sejak Agustus lalu yang tidak berdampak pada stabilisasi harga beras.
"Harga beras, baik premium maupun medium, liar, tuh. Harga naik terus," kata Yeka, Senin, 18 September. "Jadi, ada hal lain yang belum dilakukan pemerintah."
Dalam program SPHP ini, Bapanas melalui Bulog melakukan operasi pasar atau SPHP ke Pasar Induk Cipinang dengan nilai Rp 10.385 per kilogram. Kemudian ke pasar turunan hingga konsumen sebesar Rp 10.900 per kilogram. "Catatan kami, harga perlu dipastikan wajar. Baik di tingkat produsen, pedagang, dan konsumen," ujar Yeka.
Sementara soal bansos pangan, Yeka menuturkan, penyalurannya masih berpotensi tidak tepat sasaran. Hal ini karena basis data yang digunakan tidak sepenuhnya akurat dan mutakhir. "Mekanisma penyaluran perlu dipastikan memudahkan dan mendekatkan kepada KPM," ujar Yeka.
RIRI RAHAYU | CAESAR AKBAR
Pilihan Editor: Ombudsman Usulkan HET Gabah, Pengamat: Berpotensi Rugikan Petani