Dari segi teknologi sendiri, Bambang menjelaskan, fasilitas yang dihadirkan pada kereta cepat ini sudah sangat dipikirkan dengan matang. Selain itu pengembangan infrastruktur juga mempertimbangkan faktor keselamatan baik di dalam kereta maupun di sekitarnya.
“Ditambah lagi dari sisi keamanan juga dipikirkan dengan baik, termasuk adanya fiberglass untuk kedap suara yang membatasi antara pemukiman dengan lintasan,” ucap Bambang.
Sementara salah satu Train Attendant KCJB bernama Ghina mengaku bangga dapat menjadi bagian dari sejarah kehadiran sepur kilat itu di Indonesia. Dia menjelaskan proses rekrutmen pada saat mendaftar juga terbilang cukup ketat dan menantang.
Karena, kata dia, melibatkan berbagai pihak meliputi PT Kereta Cepat Indonesia China (KCIC), beberapa Kementerian terkait, hingga vendor dari Cina itu sendiri. “Proses rekrutmen ini saya lalui selama 3 bulan dan yang paling menantang saat interview dengan pihak vendor dari Cina karena kami dituntut untuk bisa bahasa Mandarin dasar,” kata Ghina.
Selama masa uji terbatas untuk masyarakat, KCIC menyediakan empat jadwal pulang pergi (PP) atau total delapan perjalanan setiap harinya. Masyarakat juga dapat berpartisipasi dalam uji coba kereta api cepat ini secara gratis hingga 30 September 2023.
Pilihan Editor: Otorita IKN Paparkan di DPR Deretan Taipan di Konsorsium Aguan Proyek IKN, Siapa Saja?