Humas Dinas Pekerjaan Umum dan Tata Ruang Sumber Daya Air (DPUTR SDA) Kabupaten Lumajang, Joko Kemin saat dikonfirmasi TEMPO, Sabtu 16 September 2023, hanya menjawab singkat ihwal kebocoran air itu.
"Kebocoran air yang keluar melalui bendung non permanen dengan memakai kontruksi bronjong mempengaruhi debit air yang masuk di jaringan irigasi Boreng," kata Joko Kemin melalui pesan WhatsApp kepada TEMPO.
Bupati Lumajang, Thoriqul Haq saat dikonfirmasi TEMPO membenarkan ihwal kebocoran bendung non permanen itu. "Iya, harusnya dibangun Dam (permanen)," ujar Thoriqul Haq yang baru menyandang gelar Doktor Ilmu Lingkungan dari Porgram Pasca Sarjana Universitas Brawijaya setelah menyelesaikan ujian Disertasi di Gedung Widyaloka Universitas Brawijaya, Malang, Jumat lalu, 15 September 2023.
Namun, selama periode lima tahun menjabat sebagai Bupati Lumajang, pembangunan Dam permanen itu ternyata tidak menjadi prioritas. Cak Thoriq, begitu dia biasa disapa, mengatakan dalam perhitungan anggaran, pembangunan DAM itu memerlukan anggaran Rp 10 Miliar. " (Sudah) Mengajukan ke pemerintah provinsi dan APBN, tetapi belum ada realisasi," kata Thoriq kepada TEMPO, Sabtu malam kemarin, 16 September 1023 melalui pesan WhatsApp.
Saat disinggung ihwal mengapa tidak menggunakan anggaran PEN, Thoriq mengaku bahwa Lumajang sudah mengambil dana PEN untuk infrastruktur jalan. Tidak menjelaskan mengapa tidak menyisihkannya untuk DAM yang hanya senilai Rp 10 Miliar. Informasi yang diperoleh TEMPO, Lumajang menerima pinjaman dana PEN dari pemerintah pusat sebesar Rp 200 miliar.
"Untuk tahapan PEN yang prioritas untuk infrastruktur jalan. Sejak awal COVID-19 proses dana PEN sudah dimulai," ujarnya.
Ia mengatakan masalah pertambangan pasir yang merusak jalan dan menjadi konflik sosial, itu menjadi prioitas. Sementara jika menggunakan Dana Bagi Hasil Cukai Hasil Tembakau (DBHCHT), kata Thoriq ada aturan yang mengikat. "Tidak bisa semua untuk diperbolehkan buat membangun DAM," ujarnya.
Sementara kalau dengan Corporate Social Responsibility atau tanggung jawab sosial perusahaan, ia mengatakan "CSR kalau ada hingga 10 Miliar, terima kasih sekali,".
Ia mengaku sudah sering kumpul dengan para petani Blukon dan Boreng. "Dan banyak langkah yang sudah dilakukan. Setiap langkah selalu atas hasil perbincangan bersama," klaim Thoriq.
Thoriqul Haq yang berpasangan dengan wakil bupatinya, Indah Amperawati Masdar akan menyelesaikan periode jabatannya sebagai bupati Lumajang pada 24 September 2023 mendatang atau tujuh hari lagi. Belum diketahui siapa pejabat sementara yang akan menggantikannya.
Setelah tidak menjabat bupati Lumajang, Cak Thoriq dikabarkan bakal menempati rumah barunya di Kelurahan Rogotrunan. Saat ini rumah tersebut baru direnovasi. Jarak rumah bergaya joglo dengan lokasi dam bocor Gambiran itu lebih kurang 1 kilometer. Cukup dekat juga jaraknya dengan Desa Blukon dan Boreng. Dia bakal menjadi warga baru dan akan bertetangga dengan petani-petani yang menjadi korban kegagalan infrastruktur irigasi selama lebih dari tiga tahun ini.
Pilihan Editor: Kekeringan di Lumajang, Pencurian Produk Pertanian dan Mahalnya Gabah Itu