TEMPO.CO, Solo - Warga Kota Solo, Jawa Tengah, antusias menyambut penyaluran beras bantuan pangan tahap 2 oleh Cabang Bulog Surakarta bersama Pemerintah Kota Solo per Jumat, 15 September 2023. Bantuan itu menyasar 41.142 kelompok penerima manfaat (KPM) atau keluarga.
Sebelumnya beras bantuan pangan dari pemerintah pada tahap 2-2023 ini didistribusikan kali pertama ke Kabupaten Sukoharjo, disusul empat kabupaten lainnya yakni Karanganyar, Sragen, Klaten, dan Boyolali. Untuk Kabupaten Wonogiri, penyaluran beras bantuan itu dijadwalkan minggu depan.
Wakil Pimpinan Cabang Bulog Surakarta Andrew Ramadhan Shahab mengemukakan jumlah penerima bantuan di enam kabupaten dan satu kota di wilayah Solo Raya mencapai 533. 828 KPM. Sehingga total yang digelontorkan Bulog Surakarta mencapai 5.338.280 kilogram.
"Di Solo Raya, dari 7 kabupaten/kota, tinggal Wonogiri yang baru akan didistribusikan pada Selasa depan. Ada 938.420 kilogram beras medium, mulai diterimakan kepada 93.842 KPM," ujar Andrew saat ditemui awak media di sela-sela penyaluran beras Bantuan Pangan Tahap 2 di Kantor Kelurahan Jayengan, Kecamatan Serengan, Kota Solo, Jawa Tengah, Jumat, 15 September 2023.
Andrew menuturkan khusus Kota Solo, sesuai jumlah KPM dengan jumlah total sebanyak 411.142 KPM. Beras bantuan pangan itu akan didistribusikan dalam waktu tiga bulan mulai September, Oktober, dan November.
Menurut salah seorang warga Kota Solo, Sanra adanya bantuan beras itu cukup meringankan warga setempat. Hal itu mengingat saat ini harga beras di pasaran cenderung naik. Akibatnya, daya beli masyarakat pun turun.
"Lumayan terbantu dengan adanya beras bantuan ini. Sebab kalau beli sendiri di pasaran, untuk beras medium yang bisanya bisa dibeli dengan harga Rp 11 ribu per kg, sekarang naik di kisaran harga Rp 13 ribu sampai Rp 14 ribu per kg," katanya.
Asisten Pemerintahan dan Kesejahteraan Rakyat Sekretariat Daerah Kota Solo Tamso menilai kualitas beras medium yang digunakan Bulog Surakarta relatif bagus. Ia berharap bantuan beras itu dapat dimanfaatkan dengan baik oleh warga yang berhak sebagai KPM.
"Saya mohon bapak ibu sekalian untuk ini bisa (beras bantuan pangan) dimanfaatkan jadi istilahnya enggak usah beli beras karena beras ini bisa dimanfaatkan," kata Tamso.
Pilihan Editor: Indonesia Impor Beras 1,59 Juta Ton Sejak Januari hingga Agustus 2023, Terbesar dari Thailand