TEMPO.CO, Jakarta - Nama mantan Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil kini dikabarkan bakal menjadi calon wakil presiden (cawapres) Ganjar Pranowo. Hal itu mencuat ketika dirinya mengakui telah melakukan komunikasi dengan Ketua Umum (Ketum) Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) Megawati Soekarnoputri.
Sementara itu, Wakil Ketua Umum Dewan Pimpinan Pusat (DPP) Partai Golongan Karya (Golkar), Ahmad Doli Kurnia Tandjung mengatakan, partainya sudah memiliki dua pilihan untuk Ridwan Kamil, yaitu maju sebagai calon gubernur DKI Jakarta atau tetap memimpin Jawa Barat.
Seperti diketahui, usai masa jabatan sebagai Gubernur Jawa Barat selesai, dalam pidatonya Ridwan mengungkapkan soal akan adanya breaking news. Hal itu dikaitkan dengan kabar dirinya akan umumkan maju sebagai cawapres Ganjar maupun Prabowo. Namun, Ridwan mengklarifikasi maksud breaking news adalah ia ingin rehat sejenak di Instagram
Lantas, seperti apa profil dan berapa harta kekayaan Ridwan Kamil?
Profil dan Harta Kekayaan Ridwan Kamil
Ridwan Kamil lahir pada 4 Oktober 1971. Sebelum menjadi Gubernur dan terjun ke dunia politik, Ridwan merupakan seorang arsitek. Ia memulai pendidikan arsitek di program sarjana Teknik Arsitek Institut Teknologi Bandung (ITB) pada 1990 sampai 1995. Lulus dari ITB, pria yang akrab dipanggil Emil ini memilih bekerja di Amerika Serikat.
Karena krisis moneter saat itu, banyak klien yang tidak membayar pekerjaan Emil sebagai arsitek. Dilansir dari Mnaber.org, ia kemudian mendapat beasiswa untuk melanjutkan pendidikan magister di Master of Urban Design University of California, Berkeley Amerika Serikat pada 1999-2001. Emil kemudian bekerja paruh waktu di Departemen Perencanaan Kota Berkeley.
Berdasarkan Laporan Harta Kekayaan Pejabat Negara Elektronik (e-LHKPN) pada situs Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), Ridwan Kamil pertama kali menyampaikan laporan total kekayaannya ketika menjadi Wali Kota Bandung periode 2013-2018. Jumlah keseluruhan nilai asetnya per 18 Maret 2013 sebesar Rp5 miliar (Rp5.086.795.057).
Kemudian, Emil kembali melaporkan harta yang dimilikinya setelah dua tahun menjadi orang nomor satu di Kota Bandung, tepatnya pada 23 Desember 2015 dengan total Rp8,2 miliar (Rp8.282.049.675).
Pada 2018, Emil mencoba peruntungan dengan maju di pemilihan gubernur (Pilgub) Jawa Barat bersama UU Ruzhanul Ulum. Dia diharuskan menyerahkan LHKPN kepada Komisi Pemilihan Umum Daerah (KPUD) Jawa Barat sebagai salah satu persyaratan pendaftaran calon kepala daerah pada 28 Januari 2018, dengan jumlah Rp13,3 miliar (Rp13.305.083.657).
Setelah itu, Ridwan ditetapkan sebagai pemenang Pilkada Gubernur Jawa Barat Tahun 2018 pada Selasa, 24 Juli 2018. Dia selanjutnya kembali menyampaikan e-LHKPN meskipun belum setahun menjabat, tepatnya pada 31 Desember 2018, dengan harta Rp15 miliar (Rp15.056.660.315).
Kemudian, mengacu pada e-LHKPN 31 Desember 2019, harta kekayaan Emil justru menurun menjadi Rp13,5 miliar (Rp13.548.369.232). Lalu, jumlah asetnya kembali naik pada 31 Desember 2020 menjadi Rp20,1 miliar (Rp20.185.109.678).
Masih menjadi pimpinan tertinggi di Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jawa Barat, kekayaan Emil pada 31 Desember 2021 sebesar Rp21,8 miliar (Rp21.829.518.930). LHKPN terakhir yang dilaporkannya, yaitu pada 31 Desember 2022, dengan total Rp23,7 miliar (Rp23.764.704.258).
Adapun rincian harta kekayaan Ridwan Kamil adalah sebagai berikut.
- Tanah dan bangunan: Rp19.444.126.000
- Alat transportasi dan mesin: Rp488.700.000.
- Harta bergerak lainnya: Rp429.080.000.
- Surat berharga: Rp720.000.000.
- Kas dan setara kas: Rp5.947.744.188.
- Harta lainnya: Rp213.295.733.
- Utang: Rp3.478.241.663.
Golkar Tetap Dukung Prabowo
Di tengah isu Ganjar Pranowo bakal menggandeng Emil di Pilpres 2024 mendatang, Partai Golkar memastikan tetap mendukung Prabowo sebagai bacapres. Pernyataan itu disampaikan oleh Ketua Dewan Pimpinan Daerah (DPD) Partai Golkar Jawa Timur Muhammad M Sarmuji.
“Ya sampai sekarang masih dalam posisi mendukung Pak Prabowo dan belum berubah,” kata Sarmuji usai acara peluncuran buku Prabowo Sang Pemersatu Bangsa di Rumah Besar Relawan Prabowo, Slipi, Jakarta, Senin, 11 September 2023.
Sarmuji mengungkapkan bahwa Ketum Golkar Airlangga Hartarto sudah dimandatkan dalam rapat pimpinan nasional (rapimnas) untuk memimpin dan menegosiasi kemana arah koalisi.
“Jadi kemana Pak Airlangga Hartarto menentukan, maka ke situlah mandat sudah diberikan dan Pak Airlangga sudah memilih koalisi bersama Pak Prabowo Subianto. Jadi posisi kita clear ada di situ,” ujar Sarmuji.
MELYNDA DWI PUSPITA