TEMPO.CO, Jakarta - Wali Kota Batam sekaligus Kepala Badan Pengusahaan (BP) Batam Muhammad Rudi mengatakan konflik di Pulau Rempang tidak mengganggu minat investor untuk menanamkan modal.
Hal ini merespons kericuhan yang muncul di Pulau Rempang, Batam, Kepulauan Riau, seiring penolakan warga yang terancam penggusuran untuk pengembangan Rempang Eco City sebagai kawasan industri, perdagangan, hingga wisata yang terintegrasi
"Sampai hari ini alhamdulillah baik-baik saja," kata Rudi ketika ditemui usai rapat dengar pendapat dengan Komisi VI DPR di Senayan, Rabu, 13 September 2023. "Doakan semoga baik-baik saja."
Menurut Rudi, Rempang Eco City yang merupakan proyek strategis nasional (PSN) ini bakal bernilai strategis. Bukan hanya terhadap pengembangan investasi tapi terhadap perekonomian khususnya di kawasan ekonomi Batam.
Rudi mengatakan dampak ekonomi yang bakal diperoleh dari Rempang Eco City akan sangat signifikan. "Nilai investasi utamanya Rp 381 triliun yang perlu tenaga kerja kurang lebih tiga ribu orang," kata Rudi. Selain itu, kata dia, ada nilai tambah dari berbagai kegiatan ekonomi pendukung dan turunannya.
Sebagai informasi, Rempang Eco City dijadikan PSN dan telah ditetapkan pada akhir Agustus 2023. Ketentuan ini tertuang dalam Permenko Bidang Perekonomian RI Nomor 7 Tahun 2023 tentang Perubahan Ketiga Atas Peraturan Menteri Koordinator Bidang Perekonomian RI Nomor 7 Tahun 2021 tentang Perubahan Daftar Proyek Strategis Nasional.
Namun belakangan, situasi di kawasan tersebut memanas. Usai bentrok masyarakat adat dengan aparat terjadi pada Kamis malam, 7 September 2023, konflik berlanjut pada Senin, 11 September 2023.
Seribuan masyarakat adat Melayu Kepulauan Riau melakukan unjuk rasa di depan kantor Badan Pengusahaan Kawasan Perdagangan Bebas dan Pelabuhan Bebas atau BP Batam, Kota Batam, pada Senin, 11 September 2023. Kericuhan kembali timbul dalam aksi tersebut.
Kendati Pulau Rempang bergejolak, Menteri Investasi Bahlil Lahadalia optimistis konflik tersebut tidak memberikan citra buruk di mata investor. "Nanti kita lihat. Itu biasa, dinamika," ujarnya ketika ditemui di Komplek DPR RI, Rabu, 13 September 2023.
Bahlil juga memastikan proyek Rempang Eco City tetap berlanjut. "Ya, harus jalan dong (PSN). Nanti kita lihat, lah. Nanti sosialisasi," ujar dia.
Pilihan Editor: Konflik Tak Hanya di Pulau Rempang, Bahlil Ungkit Ada Negara Lain Tak Suka RI Maju: Ngapain Bule Urus Negara Kita?