Lebih lanjut, Arief menjelaskan alasan pemerintah menaikkan harga beras Bulog ini.
"Kami sudah hitung dari akhir tahun lalu biaya produksi mulai dari sewa lahan, benih, harga pupuk dan kenaikan bahan bakar minyak (BBM) di September Oktober tahun lalu, sehingga pemerintah atas arahan Bapak Presiden menaikkan harga beras kurang lebih 20 persen," kata Arief.
Menurutnya, dengan menaikkan harga beras sebesar 20 persen, maka diharapkan hal ini dapat membantu petani.
Arief juga mengungkapkan bahwa Presiden Joko Widodo atau Jokowi telah memerintahkan untuk menggelontorkan beras SPHP ini secara masif demi menjaga stabilisasi pasokan dan harga di pasaran.
“Masif itu artinya SPHP ini ada di dalam gerakan pangan murah seluruh Indonesia,” ujarnya.
Arief juga mengingatkan bahwa setiap pembeli hanya diperbolehkan membeli beras SPHP ini maksimal tiga pack dalam setiap pembelian.
Pilihan Editor: BCA Expo 2023 Hadirkan Puluhan Pengembang dan Merek Kendaraan, Ada Promo DP Nol Persen