TEMPO.CO, Jakarta - Guru besar transportasi dari Universitas Indonesia Sutanto Soehodho menanggapi PT Kereta Cepat Indonesia China (PT KCIC) yang menurunkan target penumpang harian Kereta Cepat Jakarta-Bandung di awal operasinya. Menurut dia, hal itu bisa berdampak kepada revenue yang ada dan bisa menurun cukup drastis.
“KCIC tentu harus berupaya keras untuk keberlangsungan operasi melalui non-farebox (pendapatan non tiket). Terlebih jika memang tidak ada ruang untuk subsidi,” ujar dia saat dihubungi pada Rabu, 6 September 2023.
Sumber Tempo yang mengetahui proyek sepur kilat itu mengatakan perseroan mengusulkan perubahan asumsi penumpang harian untuk rencana kerja dan anggaran perusahaan 2023 dari target awal 31 ribu penumpang per hari menjadi 10 ribu penumpang. Menurut Sutanto, target 31 ribu penumpang per hari sebenarnya terlalu tinggi.
“Bahkan Kereta Api Parahyangan sebagai alternatif sepertinya hanya 12 ribu per hari,” kata Sutanto.
Untuk operasional pada Oktober 2023, Sutanto meminta PT KCIC menjamin izin operasi terutama soal isu keselamatan atau keamanan dan kelancaran baik di sisi kereta maupun stasiunnya. Khususnya untuk arus penumpang keluar dan masuk kereta, serta di stasiun.
“Bahkan lebih jauh antar moda sebagai angkutan lanjutan mengantar penumpang ke titik awal dan akhir perjalanan atau first/last miles-nya,” ucap dia.
Penurunan target penumpang itu mempertimbangkan konektivitas stasiun (akses stasiun), operasional, informasi dan ticketing, serta perspektif penumpang dan pemangku kepentingan. Soal penurunan target terbaru menjadi 10 ribu penumpang per hari itu, Direktur Utama PT KCIC Dwiyana Slamet Riyadi alias Edo tidak membantahnya.
Dia mengatakan perusahaan terus melakukan evaluasi target penumpang dari empat stasiun yang ditargetkan akan beroperasi pada 1 Oktober 2023. "Kami akan evaluasi terus dengan kondisi yang se-riil mungkin yang ada dan yang kita hadapi sekarang," ujar dia di Stasiun Halim, Jakarta Timur, pada Rabu.
Selain target penumpang harian, target perjalan harian juga ikut diturunkan. Dari yang sebelumnya 68 perjalanan per hari, di awal operasional nanti hanya 28-40 perjalanan saja. Dengan pola operasi pada Oktober-November 2023 hanya 28 perjalanan, lalu Desember naik menjadi 40 perjalanan, serta Januari 2024 menjadi 68 perjalanan.
Langkah tersebut menjadi yang kedua kalinya KCIC merevisi target penumpang harian kereta cepat itu. Dalam rapat bersama Dewan Perwakilan Rakyat pada akhir Desember 2022, Edo sempat menyampaikan bahwa target penumpang harian sebesar sekitar 30 ribu penumpang itu turun dari semula 60 ribu penumpang per hari.
MOH KHORY ALFARIZI | CAESAR AKBAR
Pilihan Editor: Otorita IKN Kantongi 19 Komitmen Investasi dari Perusahaan Malaysia lewat ASEAN-BAC