TEMPO.CO, Jakarta - Sekretaris Jenderal Perserikatan Bangsa-bangsa (PBB) Antonio Guterres mengatakan dunia membutuhkan Stimulus Tujuan Pembangunan Berkelanjutan setidaknya US$ 500 miliar per tahun. Hal tersebut demi membantu menyelamatkan target pembangunan berkelanjutan.
"Dengan semua upaya ini dan masih banyak lagi, ASEAN dapat menjadi contoh bagi dunia," kata Antonio dalam konferensi pers di Jakarta Convention Center, Kamis, 5 September 2023.
Ia menilai ASEAN dapat menjadi teladan sebagai kekuatan ekonomi hijau global. Serta sebagai perintis transisi energi yang berkelanjutan, adil, inklusif, dan merata. Lebih lanjut, Antonio mengatakan PBB menjadi mitra ASEAN dalam mewujudkan visi tersebut menjadi kenyataan bagi seluruh masyarakat Asia Tenggara.
Menurutnya, ambisi yang lebih besar memang diperlukan di seluruh bidang, bersama dengan dukungan dan sumber daya yang lebih besar. Dia berujar dunia perlu mereformasi struktur keuangan global, sehingga benar-benar mewakili realitas ekonomi dan politik saat ini, dan lebih responsif terhadap kebutuhan negara-negara berkembang.
Dunia, tuturnya, juga perlu membuat mekanisme pembayaran utang yang efektif. Tujuannya untuk mendukung penangguhan pembayaran, jangka waktu pinjaman yang lebih panjang, dan suku bunga yang lebih rendah.
Selain itu, dunia perlu meningkatkan likuiditas dengan menambah US$100 miliar hak penarikan khusus yang tidak terpakai melalui bank-bank pembangunan multilateral. Dengan menggunakan model yang diusulkan oleh Bank Pembangunan Afrika dan Bank Pembangunan Inter-Amerika.
"Hal ini akan melipatgandakan sumber daya setidaknya lima kali lipat," tutur Antonio.
Pilihan Editor: Otorita IKN Kantongi 19 Komitmen Investasi dari Perusahaan Malaysia lewat ASEAN-BAC