TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan menghadiri Indonesia - China Business Community Reception di Shangri La, Jakarta Pusat, dan bertemu dengan Perdana Menteri Cina Li Qiang. Dalam pertemuan itu Luhut berharap agar kerja sama antara Indonesia - Cina dapat semakin erat, khususnya dalam mendukung enam agenda pembangunan ekonomi berkelanjutan Indonesia.
"Bersama-sama kita dapat membuat perubahan nyata, tidak hanya bagi kedua negara, namun juga bagi dunia,” ujar Luhut lewat keterangan tertulis pada Selasa, 5 September 2023.
Adapun enam agenda tersebut adalah hilirisasi, digitalisasi, pembangunan infrastruktur, pendidikan, distribusi ekonomi, dan dekarbonisasi. Menurut Luhut, kerja sama antara Indonesia dan Cina ini juga mencakup berbagai bidang dan membantu Indonesia melakukan transformasi perekonomian.
Luhut mencontohkan program hilirisasi mengurangi ketergantungan Indonesia pada bahan baku, mendorong industrialisasi, dan menyebarkan pembangunan di wilayah Indonesia Timur. “Pembangunan yang berpusat pada masyarakat antara kedua negara membantu meningkatkan sumber daya manusia Indonesia," ucap Luhut.
Selain itu, kata Luhut, ada megaproyek seperti Kereta Cepat Jakarta-Bandung (KCJB) yang meningkatkan konektivitas transportasi di Indonesia. "Besok saya akan mendampingi Perdana Menteri Li Qiang untuk uji coba kereta cepat, ini juga bukti nyata kerja sama berkualitas tinggi yang modern antara kedua negara,” tutur dia.
Menurut Luhut, eratnya hubungan kerja sama antara Indonesia - Cina tersebut tak lepas dari rasa saling percaya, saling menguntungkan, dan saling menghormati sesuai dengan adat istiadat ketimuran. Dia mengaku yakin dengan kedatangan Perdana Menteri Li Qiang ke Indonesia, akan menarik lebih banyak lagi kerja sama ekonomi.
"Juga perdagangan dan investasi ke Indonesia, serta juga mendorong investor Indonesia untuk investasi ke Cina,” kata Luhut.
Pilihan Editor: Tidak Bayar Parkir, Konsumen Alfamidi di Bintaro Dikeroyok