TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir mengatakan bahwa Tegalluar bisa menjadi kota pusat pertumbuhan baru di Jawa Barat (Jabar). Mengingat, Tegalluar akan menjadi stasiun tujuan akhir dari Kereta Cepat Jakarta-Bandung.
"Untuk mengurangi kemacetan di Bandung, salah satunya dengan kereta cepat, Tegalluar-nya menjadi pertumbuhan kota baru yang ada di Jabar untuk mengimbangi Bandung," kata Erick Thohir saat ditemui di Hotel Mulia Jakarta pada Selasa, 5 September 2023.
Sebelumnya, PT Kereta Cepat Indonesia China (KCIC) juga menyatakan komitmennya untuk akses menuju area stasiun Kereta Cepat Jakarta-Bandung yang sesuai dengan kebutuhan masyarakat. Penyediaan akses itu bisa dilakukan melalui dukungan dari pemerintah pusat, daerah, BUMN, swasta, dan operator transportasi untuk mewujudkan aksesibilitas dan integrasi antar moda.
Stasiun Tegalluar sendiri saat ini telah memiliki akses dari Jembatan Cibiru Hilir yang baru saja dioperasikan pada 10 Agustus 2023. Dengan Jembatan Cibiru Hilir maka akses menuju Stasiun Tegalluar semakin mudah dijangkau dari berbagai titik seperti Stasiun Gelora Bandung lautan Api (GBLA) dan Masjid Al Jabbar, Stasiun Cimekar, Stasiun Gedebage, serta Kawasan Summarecon.
Di Stasiun Tegalluar, KCIC telah menjalin kerja sama dengan operator pengembang seperti Summarecon yang akan menyediakan empat shuttle bus berangkat dari Mall Summarecon. Sementara kerja sama dengan operator Damri juga dilakukan untuk menyiapkan shuttle bus dari Stasiun Cimekar bagi masyarakat yang menggunakan moda Commuter Line Bandung Raya dan Commuter Line Garut untuk menuju Stasiun Tegalluar.
Direktur Utama KCIC Dwiyana Slamet Riyadi mengatakan akan ada juga BRT Trans Metro Pasundan untuk melengkapi antarmoda di Stasiun Tegalluar. Keberadaan taksi konvensional dan online juga akan difasilitasi melalui drop zone yang disediakan.
Selain Jembatan Cibiru, akses menuju Stasiun Tegalluar nantinya juga dapat melalui pintu keluar tol kilometer 151A arah Cileunyi dan drop zone Tol kilometer 151B arah Bandung yang saat ini sedang dipersiapkan Jasa Marga. “Akan tersedia banyak pilihan untuk menuju Stasiun Kereta Cepat,” ucap Dwiyana.
Penumpang bisa memilih akses mana yang paling sesuai dengan moda transportasi yang dipilih. Aksesibilitas dan integrasi moda transportasi, kata Dwiyana, menjadi salah satu komponen penting dalam menyediakan layanan yang memudahkan masyarakat.
Sementara itu, menjelang uji coba operasional sepur kilat hingga kini pembangunan prasarana menunjukkan progres yang signifikan. Progres konstruksi saat ini mencapai 95,57 persen per Juli 2023. Adapun untuk pembangunan Stasiun Halim sudah mencapai 97,32 persen, Karawang mencapai 98,14 persen, Padalarang mencapai 67,51 persen, dan Tegalluar mencapai 99,82 persen.
RIANI SANUSI PUTRI | MOH KHORY ALFARIZI
Pilihan Editor: Prabowo Bakal Bikin Lumbung Pangan di Rawa-rawa, Pengamat: Gagasan Lama dan Terbukti Gagal