TEMPO.CO, Jakarta - PT Pamapersada Nusantara (PAMA) melakukan penanaman pohon bakau di Pantai Limaru, Balikpapan, Kalimantan Timur, Selasa, 5 September 2023. Penanaman salah satu jenis tanaman mangrove tersebut menjadi bagian dari program peduli lingkungan yang digerakkan Corporate Social Responsibility (CSR) PAMA.
"Kenapa kami memilih mangrove, salah satu fungsinya untuk menyerap emisi karbondioksida," kata Security & External Relations Department Head PAMA Gunawan Setiadi, Selasa, 5 September 2023.
Sebelumnya, CSR Department Head PAMA Maidi Irvan menyebut kegiatan lingkungan yang dilakukan PAMA menjadi penyeimbang bisnis perusahaannya. Hal ini mengingat anak perusahaan PT United Tractors tersebut merupakan kontraktor pertambangan batu bara yang termasuk bahan bakar fosil.
"PAMA cenderung bisnis batu bara yang menghasilkan emisi besar. Mau jutaan orang bilang energi yang dibutuhkan manusia, batu bara bukan blue energy," kata Maidi dalam acara media gathering di salah satu hotel di Balikpapan, Senin malam, 4 September 2023.
Menyadari posisi PAMA, yang diakui Maidi sebagai penambang energi penghasil fosil, pihaknya pun berupaya melakukan upaya pengurangan emisi. Tak cuma penanaman mangrove, Maidi berujar, PAMA mulai melakukan diversifikasi usaha.
Selain itu, lanjut Maidi, menggunakan alat produksi hemat bahan bakar, reboisasi, hingga melakukan kegiatan antisipasi melalui pembukaan taman kota atau ruang terbuka hijau.
"Yang namanya usaha, kalau mau bersaing, harus kedepankan faktor-faktor lingkungan," kata Maidi.
Ihwal penanaman pohon, Maidi mengatakan PAMA sudah sejak 15 tahun lalu menggerakkan program go green. Penanaman pohon yang dilakukan juga d luar kewajiban. "Kalau yang kewajiban kan apa yang kami papas harus kami tanami. Yang kami lakukan di go green, di luar kewajiban itu."
Adapun salah satu agenda wajibnya, kata Maidi, dengan membuat program satu karyawan satu pohon. "Misal karyawan PAMA ada 3 ribu, minimal 3 ribu pohon ditanam di tahun itu," ucapnya.
Pilihan Editor: Prabowo Bakal Bikin Lumbung Pangan di Rawa-rawa, Pengamat: Gagasan Lama dan Terbukti Gagal
