TEMPO.CO, Jakarta - Usai Presiden Joko Widodo atau Jokowi meresmikan penggunaan Lintas Raya Terpadu Jakarta, Bogor, Depok, Bekasi (LRT Jabodebek), sederet masalah menerpa moda transportasi ini.
Dilansir dari Tempo, sederet permasalahan LRT Jabodebek itu, mulai dari keterlambatan, listrik mati hingga gangguan pada pintu.
Keterlambatan
PT KAI (Persero) melalui Manager Public Relations LRT Jabodebek Kuswardoyo mengatakan keterlambatan perjalanan LRT Jabodebek disebabkan oleh jarak waktu kedatangan antar-kereta yang mencapai 20 menit.
Hal tersebut, katanya, dikarenakan frekuensi dan trainset (rangkaian kereta) yang dioperasikan masih terbatas mengikuti grafik perjalanan kereta yang telah ditetapkan Kementerian Perhubungan.
“LRT Jabodebek terus berupaya membenahi beberapa kekurangan yang masih ada, dan mengakibatkan berkurangnya kenyamanan bagi para pengguna jasa LRT Jabodebek,” tutur dia.
Kuswardoyo turut menyampaikan permohonan maaf atas keterlambatan perjalanan LRT Jabodebek tersebut.
"Kami memohon maaf atas ketidaknyamanan yang ditimbulkan dari keterlambatan perjalanan LRT Jabodebek hari ini (Selasa)," ujar Kuswardoyo, Selasa, 29 Agustus 2023.
Gangguan pada pintu LRT
Rabu pagi, 30 Agustus 2023, LRT Jabodebek kembali mengalami masalah. Masalah kali ini terjadi pada pintu LRT. Akibat gangguan tersebut, penumpang LRT Jabodebek dari Bekasi pun terpaksa dievakuasi dan pindah kereta.
Saat dikonfirmasi, Kuswardoyo membenarkan ada gangguan tersebut. "Hari ini ada gangguan pintu pada kereta LRT sehingga berdampak pada perjalanan kereta lainnya," kata Kuswardoyo, Rabu, 30 Agustus 2023.
Kereta yg mengalami gangguan saat ini sudah dipindahkan ke depo untuk dilakukan evaluasi oleh tim INKA dan KAI.
"Apa penyebab gangguan, perawatan sarana LRT hingga saat ini masih di bawah tanggung jawab INKA, sehingga kami mengkoordinasikan penanganan sarana tersebut dengan tim INKA," paparnya.
Selanjutnya: Listrik mati