Adapun Budi Karya Sumadi yang lebih membanggakan LRT Jabodebek karena merupakan karya anak bangsa. Dia menjelaskan bahwa 90 persen dari proyek tersebut digarap oleh orang Indonesia. Meski tanpa masinis, operator dan Kemenhub tetap berhati-hati dan konservatif dalam mengoperasikannya.
Menhub mengatakan LRT Jabodebek juga merupakan suatu inspirasi dari Presiden Jokowi setelah MRT, sekarang LRT, nanti Kereta Cepat Jakarta-Bandung. “Bagi insan transportasi, LRT merupakan sesuatu yang ramah lingkungan dan tarifnya murah,” tutur Budi Karya.
LRT Jabodebek juga bisa menjadi contoh dan bisa dilakukan di kota-kota lain, serta menjadu suatu pembelajaran. “Yang penting adalah ini budaya baru, di mana kita menghargai waktu dan bisa ditularkan kepada masyarakat,” kata Budi Karya.
Sedangkan Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan menilai beroperasinya LRT Jabodebek akan berdampak positif pada polusi di Ibu Kota. "Dengan kehadiran LRT ini akan secara langsung mengurangi tingkat kemacetan lalu lintas dan polusi udara yang berasal dari penggunaan kendaraan pribadi," tuturnya dalam unggahan di Instagramnya @luhut.pandjaitan.
Menurut Luhut, berkurangnya polusi akan terjadi karena masyarakat yang tinggal di kawasan sekitar Cibubur dan Bekasi Timur kini memiliki tambahan opsi sarana transportasi umum. Sehingga, penggunaan kendaraan pribadi akan berkurang. Terlebih, kata dia, LRT Jabodebek ini saling terkoneksi sekaligus aman dan nyaman.
MOH KHORY ALFARIZI | RIANI SANUSI PUTRI
Pilihan Editor: Kereta Cepat Jakarta-Bandung Ditargetkan Beroperasi Komersil per 1 Oktober 2023, Kemenhub: Tetap Tergantung..