TEMPO.CO, Jakarta - Pengamat pasar uang Ariston Tjendra menyatakan rupiah mengalami penguatan terhadap dolar Amerika Serikat (dolar AS) pada Senin pagi. Pasar mengambil sisi positif dari Ketua Dewan Gubernur The Fed Jerome Powell dalam pertemuan Simposium Jackson Hole pada akhir pekan yang lalu, sehingga minat pasar terhadap aset berisiko meninggi.
"Powell mengatakan bahwa pertumbuhan perekonomian tidak menurun seperti yang diperkirakan sebelumnya. Ekonomi AS tumbuh lebih cepat dari yang diperkirakan dan konsumen juga terus melakukan belanja," ujar dia ketika dihubungi Antara di Jakarta, Senin, 28 Agustus 2023.
Adapun sisi negatif dari pernyataan tersebut adalah pertumbuhan ekonomi yang cepat akan mendorong kebijakan moneter yang lebih ketat untuk menahan inflasi.
Pagi ini, lanjut dia, indeks saham Asia terlihat bergerak naik, yang bisa diartikan sentimen terhadap risiko sedang bagus.
"Rupiah bisa turut menguat hari ini ke arah Rp 15.250, dengan potensi resisten di kisaran Rp 15.330," kata Ariston.
Selanjutnya: Nilai tukar (kurs) rupiah yang ditransaksikan....