1. Potensi Ekonomi Digital ASEAN US$ 2 T, Airlangga Targetkan US$ 800 M untuk Indonesia
Pemerintah Indonesia bersama negara-negara ASEAN akan mendorong percepatan transformasi ekonomi digital di kawasan Asia Tenggara. Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto mengatakan ASEAN berpotensi merealisasikan nilai ekonomi digital sebesar US$ 2 triliun pada 2030.
Salah satu upaya percepatan yang akan ditempuh adalah dengan memperlekas pembahasan Digital Economy Framework Agreement (DEFA) di bawah kepemimpinan ASEAN Indonesiau tahun 2023 ini. Para menteri ASEAN sebelumnya telah sepakat untuk mempercepat pembukaan perundingan ASEAN DEFA dari 2025 menjadi 2023.
“ASEAN DEFA akan diluncurkan bulan September 2023, negosiasi ditargetkan dapat selesai pada 2025,” ujar Airlangga dalam acara peluncuran Digital Innovation and Sustainable Economy Centre (DISC) di Hotel Shangri-La, Jakarta pada Kamis, 24 Agustus 2023.
Berita selengkapnya baca di sini.
2. Bank Indonesia Kembali Tahan Suku Bunga Acuan di Level 5,75 Persen
Bank Indonesia (BI) kembali menahan suku bunga acuan BI-7 Day Reverse Repo Rate alias BI7DRR) di level 5,75 persen pada bulan ini.
"Rapat Dewan Gubernur Bank Indonesia pada 23 dan 24 Agustus 2023 memutuskan untuk mempertahankan BI-7 Day Reverse Repo Rate sebesar 5,75 persen," kata Gubernur Bank Indonesia Perry Warjiyo dalam konferensi pers di kantornya, Jakarta Pusat pada Kamis, 24 Agustus 2023.
Sebagai informasi pada Juli 2023, Rapat Dewan Gubernur atau RDG BI memutuskan suku bunga di level 5,75 persen. Bank sentral ini terakhir kali menaikkan suku bunga pada Januari 2023 dari 5,5 persen menjadi 5,75 persen.
Berita selengkapnya baca di sini.
Selanjutnya: 3. Kominfo Blokir Ratusan Ribu Situs Judi Online....