TEMPO.CO, Jakarta - Investasi reksadana bisa menjadi pilihan investasi yang aman dan minim risiko. Siapa saja bisa memulai investasi ini karena tidak memerlukan modal yang besar. Bahkan, Anda bisa berinvestasi reksadana mulai dari Rp10.000.
Meskipun termasuk jenis investasi yang aman, namun tetap ada risiko yang muncul pada investasi reksadana ini.
Agar tidak salah langkah, berikut ini informasi lebih lengkap terkait investasi reksadana, keuntungan, serta risiko yang mungkin dialami.
Pengertian Investasi Reksadana
Reksadana umumnya merujuk pada suatu mekanisme yang berfungsi sebagai wadah pengumpulan dana dari masyarakat investor. Nantinya dana ini akan dikelola oleh seorang manajer investasi yang akan menginvestasikannya ke dalam beragam aset efek.
Sesuai dengan UU Pasar Modal Nomor 8 Tahun 1995, pasal 1 ayat (27), reksadana diartikan sebagai suatu instrumen yang digunakan untuk menghimpun dana dari masyarakat investor, yang kemudian dana tersebut diarahkan ke dalam berbagai aset efek oleh seorang manajer investasi.
Reksadana merupakan salah satu alternatif investasi yang menarik bagi berbagai kalangan investor, terutama bagi mereka yang memiliki skala modal yang terbatas atau mungkin tidak memiliki waktu serta pengetahuan yang luas dalam menganalisis risiko investasi.
Reksadana diciptakan sebagai sarana yang memungkinkan individu dengan modal terbatas untuk berpartisipasi dalam investasi.
Keuntungan Investasi Reksadana
Keuntungan yang diperoleh oleh para investor ketika melakukan investasi dalam reksadana adalah sebagai berikut:
- Investor dengan dana terbatas dapat melakukan diversifikasi investasi dalam berbagai jenis efek yang dapat mengurangi risiko. Melalui reksadana, dana yang terkumpul menjadi mudah untuk diversifikasi di pasar modal dan pasar uang, seperti saham, deposito, dan obligasi.
- Melalui reksadana, investor dapat mengakses pasar modal dengan lebih mudah. Memilih saham yang tepat untuk dibeli memerlukan pengetahuan khusus yang tidak dimiliki oleh semua investor.
- Reksadana dikelola oleh manajer investasi profesional, mengurangi kebutuhan pemantauan investasi oleh investor. Manajer investasi mengelola kinerja investasi dan pengelolaan aset secara profesional sehingga lebih efisiensi waktu.
Risiko Investasi Reksadana
Namun, seperti jenis investasi lainnya, reksadana juga memiliki risiko yang perlu diperhatikan:
1. Risiko Potensi Turunnya Nilai Unit Penyertaan
Harga efek (surat utang, surat berharga, dan lainnya) dalam portfolio reksadana yang turun dapat menyebabkan penurunan nilai unit penyertaan.
2. Risiko Likuiditas
Manajer Investasi kesulitan memberikan uang tunai jika banyak investor melakukan penjualan kembali (redemption) secara bersamaan.
3. Risiko Wanprestasi
Ada risiko bahwa perusahaan asuransi yang mengasuransikan aset reksadana mungkin tidak bisa membayar ganti rugi sepenuhnya.
Jenis Investasi Reksadana
1. Reksa Dana Pasar Uang (Money Market Funds)
Berinvestasi pada efek utang dengan jatuh tempo kurang dari 1 tahun untuk menjaga likuiditas dan pemeliharaan modal.
2. Reksadana Pendapatan Tetap (Fixed Income Funds)
Investasi sebagian besar pada efek utang untuk menghasilkan tingkat pengembalian yang stabil. Memiliki risiko yang lebih besar dibandingkan Reksadana Pasar Uang.
3. Reksadana Saham (Equity Funds)
Investasi sebagian besar pada efek saham untuk tingkat pengembalian yang lebih tinggi, namun risiko juga lebih tinggi.
4. Reksadana Campuran (Discretionary Funds)
Investasi pada Efek saham dan utang untuk mencapai keseimbangan antara risiko dan pengembalian.
Mekanisme Kerja dalam Investasi Reksadana
1. Manajer Investasi (MI) Melakukan Pengumpulan Dana dari Investor
Sebagai pengelola dana yang telah mendapatkan persetujuan dan pengawasan dari OJK, MI mengumpulkan dana milik Anda serta dana dari para investor lainnya.
2. Dana Dialokasikan Pada Beberapa Efek
MI akan membagi dana yang terkumpul ke dalam berbagai instrumen investasi seperti deposito, obligasi, atau saham, sesuai dengan jenis reksadana yang telah Anda pilih.
3. Informasi tentang Portofolio Diupdate Secara Berkala
Pantau pergerakan investasi Anda dengan bantuan aplikasi yang Anda gunakan. Aplikasi ini akan menyediakan laporan terkini tentang kinerja produk, komposisi aset dalam reksadana yang Anda miliki dan informasi lainnya.
4. Dana Investasi Dapat Diuangkan Sesuai Kebutuhan
Reksadana memiliki fleksibilitas dalam penjualan, yang artinya Anda bisa menjualnya kapan saja melalui aplikasi yang digunakan. Dana yang ditarik akan masuk ke rekening bank milik Anda dalam jangka waktu 2-7 hari kerja bursa.
Nah, itulah penjelasan singkat mengenai apa itu investasi reksadana, keuntungan, dan risiko yang akan dihadapi.
RISMA KHOLIQ (SEO MAGANG)