TEMPO.CO, Jakarta - Wakil Menteri BUMN Kartika Wirjoatmodjo membeberkan hasil rapat koordinasi dengan Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Menko (Marves) Luhut Binsar Pandjaitan kemarin.
Tiko, sapaan akrabnya, mengatakan rapat dengan Menteri Luhut di antaranya juga membahas mengenai kendaraan listrik (electric vehicle/EV), khususnya mengenai percepatan motor listrik.
"Kami buat program dengan upaya insentif dan Himbara juga sebagai paling depan memotivasi masyarakat," kata Tiko saat ditemui usai Rakor di Kemenko Marves, Jakarta Pusat pada Jumat, 18 Agustus 2023.
Pasalnya, kata Tiko, belakangan ramai diberitakan soal polusi udara yang kemudian juga menyadarkan masyarakat soal pentingnya kendaraan ramah lingkungan. Dengan begitu, masyarakat belakangan sadar dan termotivasi untuk segera melakukan konversi motor listrik.
Lebih lanjut, Tiko membenarkan ketika ditanya dukungan Himbara ke percepatan motor listrik adalah mengenai kredit. "Iya, soal kredit," tutur dia.
Adapun Menteri Luhut membenarkan rakor itu membahas mengenai percepatan kendaraan listrik. Menurut dia, hal itu juga berkaitan dengan polusi udara.
"Pokoknya sekarang ini karena ada air quality issue, kita juga ingin mempercepat semua ini (insentif kendaraan listrik)," ujar Luhut saat ditemui di kantornya, Jumat malam.
Dia menjelaskan, pemerintah sudah sepakat dengan insentif kendaraan listrik tersebut. "Saya kira semua sudah sepakat. (Kementerian) Keuangan, semua sudah (sepakat) dan sudah diputuskan presiden. Jadi tinggal sekarang kita nunggu Perpresnya saja," tutur Luhut.
Pada kesempatan itu, dia juga menampik kabar insentif konversi motor listrik akan dinaikkan dari Rp 7 juta menjadi Rp 10 juta per unit. "Tapi kalau DKI itu, Presiden mendorong, kalau bisa kasih insentif lebih lagi, ya silakan," kata Luhut
Pilihan Editor: Luhut dan Anak Buahnya Kompak Bantah Kabar Naiknya Insentif Konversi Motor Listrik Jadi 10 Juta