Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Mengenal Apa itu Distribusi, Jenis, Tujuan, dan Faktornya

Reporter

Editor

Laili Ira

image-gnews
Berikut ini penjelasan mengenai distribusi, jenis, tujuan, dan faktor-faktornya. Foto: Pexels
Berikut ini penjelasan mengenai distribusi, jenis, tujuan, dan faktor-faktornya. Foto: Pexels
Iklan

TEMPO.CO, JakartaDistribusi adalah istilah yang umum digunakan untuk aktivitas ekonomi seperti penyaluran barang atau produk bisnis.  

Distribusi merupakan salah satu komponen penting agar aktivitas ekonomi bisa berjalan dengan baik. Selain distribusi, ada dua komponen penting lainnya, yakni produksi dan konsumsi. 

Bagi Anda yang belum paham dengan distribusi, jenis, dan faktor-faktornya, berikut ini penjelasan lengkapnya. 

Pengertian Distribusi

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), distribusi diartikan sebagai proses penyaluran, pembagian, atau pengiriman barang kepada beberapa individu atau berbagai lokasi.

Dalam konteks lain, distribusi merujuk pada tindakan pemerintah dalam membagikan barang-barang kebutuhan harian, terutama dalam situasi darurat, kepada pegawai negeri, penduduk, dan lainnya.

Oleh karena itu, distribusi mengacu pada tindakan perusahaan dalam menyalurkan hasil produksinya sebagai upaya untuk menjaga kelangsungan operasional perusahaan.

Berdasarkan Peraturan Menteri Perdagangan Republik Indonesia Nomor 22 Tahun 2016 tentang Ketentuan Umum Distribusi Barang, distribusi diartikan sebagai proses penyaluran barang kepada konsumen, baik secara langsung maupun tidak langsung.

Distribusi memiliki peran besar dalam konteks ekonomi. Bahkan, keberadaannya dapat dianggap sebagai hal yang mutlak. Tanpa distribusi, hasil produksi akan kehilangan makna dan bahkan berpotensi menyebabkan kerugian bagi perusahaan atau produsen.

Melalui distribusi, produk-produk hasil produksi bisa sampai ke konsumen yang berada di berbagai lokasi. Tugas utama dalam distribusi dilakukan oleh distributor, yaitu pelaku yang bertanggung jawab dalam menyebarkan produk. 

Distributor adalah individu atau entitas usaha yang bertindak atas nama sendiri dan atas arahan produsen, pemasok, atau importir untuk menjalankan kegiatan pemasaran produk.

Jenis Distribusi

1. Metode Distribusi Langsung 

Metode distribusi ini berfokus pada penyaluran barang dan jasa langsung oleh produsen atau perusahaan kepada konsumen. Dalam hal ini, perusahaan tidak melibatkan pihak ketiga dalam proses distribusi produknya.

Contohnya dapat ditemukan pada kegiatan penjualan dari nelayan, petani, atau pedagang ke konsumen akhir. Dalam peran produsen, mereka secara langsung menjual atau mendistribusikan hasil produk kepada konsumen.

2. Metode Distribusi Tidak Langsung 

Metode distribusi tidak langsung melibatkan pihak ketiga sebagai perantara dalam proses distribusi. 

Pada jenis distribusi ini, perusahaan tidak terlibat secara langsung dalam penyaluran produknya. Pelaksanaan distribusi dapat dilakukan secara individual atau melalui entitas distribusi.

Sebagai contoh, PT Pertamina menjual LPG melalui stasiun pengisian bahan bakar umum (SPBU).

3. Metode Distribusi Intensif 

Dalam metode distribusi intensif, produk diarahkan untuk didistribusikan ke sejumlah besar pengecer. Perusahaan mendistribusikan produknya ke toko retail, yang kemudian menjualnya kembali kepada konsumen.

Namun, tidak semua produk sesuai untuk pendekatan distribusi intensif. Ini tergantung pada karakteristik produk dan strategi bisnis perusahaan.

4. Metode Distribusi Secara Eksklusif 

Metode distribusi eksklusif bertujuan untuk menjual produk atau barang secara selektif. Biasanya, metode ini melibatkan kesepakatan antara produsen dan pengecer.

Sebagai contoh, penjualan ponsel dilakukan melalui kemitraan dengan pengecer yang bersifat eksklusif, menciptakan keuntungan bagi kedua belah pihak.

5. Metode Distribusi Selektif 

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Metode distribusi selektif digunakan ketika produk didistribusikan secara terarah ke daerah tertentu. 

Biasanya, metode ini digunakan oleh produsen yang ingin fokus pada wilayah-wilayah tertentu yang memiliki permintaan tinggi terhadap produknya.

Sebagai contoh, pakaian merek terkenal biasanya didistribusikan secara selektif hanya melalui toko-toko eksklusif di daerah-daerah tertentu.

Tujuan Distribusi

Pada dasarnya, tujuan utama dari aktivitas distribusi adalah sebagai berikut:

  1. Memfasilitasi penyampaian produk dan layanan kepada konsumen
  2. Memastikan bahwa barang atau layanan yang dihasilkan bermanfaat bagi konsumen
  3. Memudahkan konsumen dalam mendapatkan produk yang mereka butuhkan
  4. Memberikan jaminan terhadap proses produksi yang dilakukan
  5. Mempertahankan serta meningkatkan standar kualitas produksi
  6. Meningkatkan nilai jual dari hasil produksi
  7. Berperan dalam menjaga stabilitas ekonomi

Faktor Distribusi

1. Faktor Biaya 

Faktor mendasar yang berpengaruh terhadap hasil penjualan adalah harga. Biaya memiliki peran sentral dalam menjalankan operasi penjualan, merentang dari mempengaruhi durasi hingga kualitas penjualan.

2. Karakteristik Pembayaran 

Sifat pembayaran juga memiliki peran dalam operasi penjualan. Pola pembayaran ini umumnya disesuaikan dengan jenis produk yang dijual. 

Produk dengan harga terjangkau cenderung dibeli secara langsung, sementara barang yang bernilai lebih tinggi sering kali diperoleh dengan skema kredit.

3. Volume Penjualan 

Volume penjualan sangat mempengaruhi operasi distribusi dan faktor ini turut berdampak pada harga yang ditetapkan. 

Beberapa produk dapat dicapai dalam jumlah besar meskipun basis konsumennya tidak begitu banyak.

4. Sifat Produk 

Sifat intrinsik suatu barang juga memberi dampak signifikan terhadap mutu distribusi. Evaluasi yang cermat mengenai karakteristik produk, termasuk risiko kerusakan penting bagi perusahaan atau produsen. 

Upaya ini membantu menentukan urutan prioritas distribusi agar barang tidak mengalami kerusakan.

5. Tingkat Profitabilitas 

Keuntungan yang dihasilkan merupakan pertimbangan penting bagi perusahaan atau produsen dalam menjaga kelangsungan usaha. 

Jika penjualan dalam jangka panjang merugikan, langkah bijak adalah menahan diri dari penjualan tersebut.

6. Modal 

Modal yang tersedia bervariasi antara perusahaan atau produsen, dan hal ini juga memengaruhi strategi distribusi yang digunakan. 

Jumlah modal yang dimiliki akan mempengaruhi skema pendistribusian, termasuk penggunaan kredit atau pembayaran tunai.

RISMA KHOLIQ (MAGANG SEO)

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Profil Irwan Hidayat Bos Sido Muncul. Sukses Terobos Konsep Obat Tradisional

1 Agustus 2023

Irwan Hidayat, Direktur Utama Sido Muncul. TEMPO/Rully Kesuma
Profil Irwan Hidayat Bos Sido Muncul. Sukses Terobos Konsep Obat Tradisional

Kesukses bos Sido Muncul, Irwan Hidayat membuat terobosan produk obat tradisional mengantarnya menjadi salah satu pengusaha sukses di Indonesia.


Baznas Bakal Distribusikan Daging Kurban Kemasan Kaleng

29 Juni 2023

Petugas memotong daging hewan kurban di Rumah Potong Hewan (RPH) Masjid Istiqlal, Jakarta, Senin, 11 Juli 2022. TEMPO / Hilman Fathurrahman W
Baznas Bakal Distribusikan Daging Kurban Kemasan Kaleng

Badan Amil Zakat Nasional atau Baznas RI berencana membagikan daging kurban kemasan kaleng, selain mendistribusikan daging segar. Daging kurban olahan yang telah dikemas itu disebut siap makan.


KPPU: Kemitraan UMKM Masih Bermasalah, Butuh Sinergi dan Koordinasi Antar Lembaga

23 Mei 2023

Kantor Komisi Pengawas Persaingan Usaha (KPPU). TEMPO/Tony Hartawan
KPPU: Kemitraan UMKM Masih Bermasalah, Butuh Sinergi dan Koordinasi Antar Lembaga

Komisi Pengawas Persaingan Usaha (KPPU) menilai kemitraan usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) di Indonesia masih banyak permasalahan.


Ramadan dan Jelang Lebaran 2023, Pertamina Tambah Pasokan LPG 3 Kg di NTB

11 April 2023

Seorang petugas agen merapihkan tabung LPG 3kg di Jl. Mampang Prapatan, Jakarta, Senin (4/6). TEMPO/Aditia Noviansyah
Ramadan dan Jelang Lebaran 2023, Pertamina Tambah Pasokan LPG 3 Kg di NTB

Pertamina Patra Niaga Regional Jatimbalinus menambah pasokan LPG 3 kg di Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB).


Kemenhub Pastikan Pengiriman Logistik Selama Libur Lebaran 2023 Lancar

10 April 2023

Aktivitas bongkar muat di pelabuhan Sunda Kelapa, Jakarta Barat, Minggu, 20 Maret 2022. Menjelang Ramadhan Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto memastikan kebutuhan pangan aman, meskipun ada beberapa pangan lainnya seperti minyak goreng, akan terus dipantau harga dan ketersediaannya. TEMPO/ Febri Angga Palguna'
Kemenhub Pastikan Pengiriman Logistik Selama Libur Lebaran 2023 Lancar

Direktorat Jenderal Perhubungan Laut Kemenhub memastikan pengiriman pasokan logistik berjalan lancar selama masa libur Lebaran 2023.


PT Pupuk Indonesia Bakal Pasang Chip di Karung Pupuk, Apa Sebabnya?

14 Maret 2023

Salah satu daerah yang mendapat penambahan alokasi pupuk bersubsidi adalah Kabupaten Temanggung, Jawa Tengah.
PT Pupuk Indonesia Bakal Pasang Chip di Karung Pupuk, Apa Sebabnya?

PT Pupuk Indonesia (Persero) merencanakan akan memasang chip pada karung pupuk yang diproduksinya. Apa sebabnya?


Pupuk Kaltim Siapkan Ratusan Ribu Ton Pupuk untuk Musim Tanam Maret-April

5 Maret 2023

Seorang petani menebarkan pupuk pada tanaman padi di Takalar, Sulawesi Selatan, Selasa (22/12). Pemprov Sulawesi Selatan akan memperoleh alokasi pupuk pada tahun 2010 sebanyak 412 ribu ton, meningkat 50 ribu ton dibandingkan tahun 2009. Tempo/Zulkarn
Pupuk Kaltim Siapkan Ratusan Ribu Ton Pupuk untuk Musim Tanam Maret-April

Pupuk Kaltim menyiapkan ratusan ribu ton pupuk untuk menghadapi musim tanam Maret-April 2003.


Bapanas Perkirakan Indonesia Defisit Beras Selama 9 Bulan Tahun Ini

3 Maret 2023

Petani tengah memanen dan menggiling padi di kawasan Babelan Kabupaten Bekasi, Senin, 11 Oktober 2021. Mengutip dari Badan Pusat Statistik (BPS), sepanjang Januari hingga Mei 2021 produksi beras di Indonesia mencapai 17,51 juta ton. Tempo/Tony Hartawan
Bapanas Perkirakan Indonesia Defisit Beras Selama 9 Bulan Tahun Ini

Direktur Stabilisasi Pasokan dan Harga Pangan Bapanas Maino Dwi Hartono mengungkapkan data perkiraan produksi beras tahun ini.


Pelaku Usaha Optimistis, PMI Sektor Manufatur Januari 2023 Meningkat

2 Februari 2023

Pekerja menyelesaikan pembuatan pesanan alas kaki di kawasan Stiabudi, Jakarta, Selasa, 1 November 2022. Kontribusi industri kulit, barang dari alas kaki, dan alas kaki terhadap PDB nasional tercatat naik 13,1 persen YoY menjadi Rp 7,57 triliun pada kuartal II tahun ini. TEMPO/Tony Hartawan
Pelaku Usaha Optimistis, PMI Sektor Manufatur Januari 2023 Meningkat

Sektor manufaktur nasional konsisten ekspansif selama 17 bulan berturut-turut. Secara keseluruhan, optimisme pelaku usaha di awal 2023 ini meningkat.


BPS Ingatkan soal Stok dan Distribusi Pangan untuk Kendalikan Inflasi

1 Februari 2023

Aktivitas bongkar muat beras di Pasar Induk Beras Cipinang, Jakarta, Jumat, 9 Juli 2021. Pemerintah menjamin ketersediaan stok pangan aman dan harganya terjangkau selama pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat atau PPKM darurat pada 3-20 Juli 2021. Tempo/Tony Hartawan
BPS Ingatkan soal Stok dan Distribusi Pangan untuk Kendalikan Inflasi

Kepala BPS Margo Yuwono mengingatkan para pemangku kepentingan untuk memperhatikan stok dan distribusi pangan untuk mengendalikan inflasi.