TEMPO.CO, Jakarta - Insentif adalah salah satu istilah yang sudah dikenal oleh masyarakat luas sebagai salah satu jenis penghasilan.
Tetapi, banyak yang beranggapan bahwa insentif sama dengan gaji. Padahal, keduanya antara gaji dan insentif merupakan dua istilah yang memiliki arti dan tujuan yang berbeda.
Sebelum masuk ke dunia kerja, penting untuk memahami arti insentif dan tujuannya. Hal ini dikarenakan insentif memiliki banyak tujuan.
Lantas, apa itu insentif dan apa tujuan perusahaan memberikan insentif kepada karyawan? Simak pembahasan berikut ini untuk mengetahui informasi lebih lanjut seputar insentif.
Pengertian Insentif
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), insentif adalah penghasilan yang didapatkan di samping gaji yang diterima oleh pegawai karena sudah melakukan suatu tugas.
Insentif juga menjadi salah satu bentuk kompensasi yang diberikan oleh perusahaan kepada tenaga sebagai tambahan dari gaji atas kerja keras dalam melakukan pekerjaan.
Dari penjelasan tersebut bisa diketahui bahwa insentif diberikan di luar gaji pokok dan sudah menjadi hak pekerja.
Meskipun sama-sama berbentuk imbalan, pemberian gaji dan insentif harus dibedakan karena tujuannya berbeda. Gaji sudah menjadi hak pokok yang harus didapatkan oleh setiap pekerja.
Sementara itu, insentif adalah imbalan atau balas jasa yang diberikan oleh perusahaan sebagai bentuk apresiasi atau stimulus bagi karyawan yang berhasil meningkatkan performa dalam bekerja atau berhasil menjalankan tugas tertentu diluar tugas pokoknya.
Dengan demikian, karyawan yang mendapatkan insentif akan lebih bersemangat dalam bekerja.
Jenis-jenis Insentif
Berdasarkan wujudnya, insentif terbagi menjadi 3 jenis, yaitu insentif finansial, insentif non-finansial, dan insentif sosial yang akan dijelaskan berikut ini:
1. Insentif Finansial
Seperti namanya, insentif finansial adalah jenis insentif yang diberikan dalam bentuk imbalan berupa uang.
Meskipun wujudnya berupa uang, namun insentif finansial tidak sama dengan gaji dan diberikan diluar gaji pokok karyawan.
Pemberian insentif finansial juga dilihat berdasarkan keuntungan perusahaan dan pertimbangan lainnya seperti prestasi karyawan.
Selain itu, insentif ini diberikan melalui beberapa hal yang berkaitan dengan kesejahteraan karyawan mulai dari kesehatan, rekreasi, dan jaminan hari tua.
2. Insentif Non-finansial
Berbeda dengan insentif finansial yang berbentuk uang, insentif non-finansial diberikan dalam bentuk selain uang.
Pemberian insentif ini bisa berupa promosi jabatan, lingkungan kerja yang nyaman, dan hubungan yang baik dengan atasan.
3. Insentif Sosial
Insentif tidak selalu berbentuk uang, tetapi manfaatnya tetap bisa dirasakan oleh karyawan. Selain insentif finansial dan non-finansial, terdapat jenis insentif yang jarang dirasakan secara langsung oleh karyawan.
Contoh insentif ini yaitu terjalinnya hubungan yang lebih baik dengan rekan kerja, atasan, maupun klien.
Tujuan Pemberian Insentif
Tujuan utama pemberian insentif adalah sebagai bentuk apresiasi atas pekerjaan yang telah dilakukan oleh karyawan.
Insentif diberikan oleh perusahaan atas pertimbangan khusus yang tentunya akan berdampak positif juga bagi perusahaan.
Manfaat yang paling bisa dirasakan setelah pemberian insentif adalah motivasi kerja karyawan yang semakin meningkat.
Berikut ini adalah tujuan pemberian insentif oleh perusahaan kepada karyawan yang berprestasi.
- Meningkatkan produktivitas karyawan
- Mendorong dan membangkitkan stimulus kerja
- Meningkatkan motivasi dan semangat kerja karyawan
- Meningkatkan komitmen dan prestasi kerja
- Membentuk perilaku positif pada karyawan
- Memberikan apresiasi kepada karyawan yang berprestasi
- Menurunkan angka pengunduran diri karyawan
Perlu diingat bahwa insentif adalah bentuk imbalan yang berbeda dengan gaji karena tujuannya sebagai bentuk apresiasi kepada karyawan yang mampu bekerja dengan sangat baik.
Pemberian insentif dilakukan dengan pertimbangan khusus sehingga perusahaan tidak sembarangan dalam memberikan insentif.
ANISA PRASETYA PUTRI KARTINI