TEMPO.CO, Jakarta - PT Samuel Sekuritas Indonesia memperkirakan Indeks Harga Saham Gabungan atau IHSG menguat tipis di kisaran 6.820-6.950, Jumat, 11 Agustus 2023. Apa saja saham yang harus diperhatikan?
Vice President PT Samuel Sekuritas Indonesia, Muhammad Alfatih, mengatakan indeks kemarin menguat dalam kisaran konsolidasi 6.820-6.950. "Mungkin saja penguatan berlanjut, namun area 6.900-6.950 masih menjadi area supply," kata dia dalam keterangan resmi pada Jumat pagi.
Dia menuturkan, kisaran indeks sejak Juli 2023 ada di 6.820-6.950. Lebih lanjut, Alfatih mengulas empat saham, yaitu milik PT Amman Mineral Internasional Tbk (AMMN), PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk (BBNI), PT Indofood CBP Sukses Makmur Tbk (ICBP), dan PT Semen Indonesia (Persero) Tbk (SMGR).
Pertama adalah saham AMMN yang bergerak di sektor pertambangan. AMMN terakhir ditutup di 3.000.
"Harga kemarin mengalami rebound kuat, sehingga dalam intraday masih menunjukkan pola bullish. 3.050-3.090. Lalu 3.190. Batas risiko <2.960," ujar Alfatih.
Kedua adalah saham BBNI yang terakhir ditutup 9.100. Alfatih menyebut, harga BBNI setelah breakout trendline pola sejak Maret 23, mungkin dapat terkoreksi dalam pola bullish throwback.
"Selama tidak turun di bawah 9.000, maka potensi kenaikan ke 9.225-9.300 lalu 9.400," kata Analis Teknikal Senior tersebut.
Ketiga adalah saham ICBP yang terakhir ditutup 11.450. Menurut Alfatih, akan terjadi rebound from support channel.
"Harga kemarin akhirnya menguat dari area demand pola konsolidasi sejak Mei 2023. Selama harga bertahan diatas batas risiko 11.200, maka potensi kenaikan ke 11.700-11.900," tutur dia.
Keempat adalah saham SMGR yang terakhir ditutup 6.650. Alfatih menilai, harga saham tersebut dalam beberapa minggu terkonsolidasi di area resistance trendline pola penurunan sejak 2021.
Akhirnya, kata dia, kemarin lusa tembus support pola sejak Juli 2023. Sehingga cenderung jadi tren turun jangka menengah. "Pelemahan dapat capai 6.550-6.425. Kenaikan mungkin akan tertahan di >6.875," ujar Alfatih.
Disclaimer: Berita ini merupakan hasil kerja sama dengan PT Samuel Sekuritas Indonesia. Berita ini tidak bertujuan mengajak pembaca untuk membeli atau menjual saham. Keputusan investasi sepenuhnya berada di tangan pembaca.