TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan menanggapi rencana pemerintah mengimpor 2,2 juta ton beras. Rencana itu sebelumnya disampaikan oleh Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto untuk mengantisipasi dampak buruk cuaca ekstrem El Nino.
Menurut Zulkifli Hasan, penugasan impor beras kini berada di tangan Badan Pangan Nasional (Bapanas) dan Perum Bulog. "Kalau mereka minta rekomendasi impor, saya kasih. Tapi bukan saya yang beli beras impornya," ujar Zulkifli Hasan saat ditemui di Grand Indonesia, Jakarta Pusat pada Kamis, 10 Agustus 2023.
Namun, Zulkifli Hasan menegaskan Kementerian Perdagangan atau Kemendag sudah memberikan izin impor sebanyak 2 juta ton untuk pengadaan beras tahun ini. Berdasarkan salinan surat penugasan yang diterima Tempo pada akhir Maret lalu, Kepala Bapanas Arief Prasetyo Adi telah memerintahkan Perum Bulog untuk mengimpor 2 juta ton beras sampai Desember 2023.
Dalam surat penugasan tersebut, Arief mengatakan tambahan pasokan beras itu dapat digunakan untuk program Stabilisasi Pasokan dan Harga Pangan (SPHP) beras. Selain itu, beras impor ini juga akan digunakan untuk kebutuhan bantuan pangan kepada 21,3 juta keluarga penerima manfaat bantuan sosial pemerintah.
Beras impor itu, kata Arief, juga dapat digunakan untuk kebutuhan lainnya seperti yang disebutkan dalam Peraturan Presiden Nomor 125 Tahun 2022 tentang Penyelenggaraan Cadangan Pangan.
Selanjutnya: Kendati kuota impor 2 juta ton beras....