TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah (UKM) Teten Masduki mengatakan pemerintah bekerja sama dengan e-commerce untuk mengakselerasi digitalisasi usaha mikro kecil menengah (UMKM). Adapun, pemerintah menargetkan 30 juta UMKM sudah terdigitalisasi pada 2024.
"Saat ini sudah 21 juta lebih. Sekarang dengan e-commerce, sedang menyasar secondary city. UMKM yang ada di kota pinggiran," kata Teten ketika ditemui wartawan di Tangerang Selatan pada Minggu, 6 Agustus 2023.
Tak cuma itu, Teten melanjutkan, digitalisasi UMKM bakal ditujukan pada para pedagang pasar tradisional. Apalagi pasar di Indonesia jumlahnya mencapai 18 ribu dengan dan diisi ratusan pedagang per pasar.
"Kalau ini dihubungkan dengan market online, saya kira target ini akan terkejar," ucap Teten.
Selain menggandeng e-commerce, Teten mengatakan pemerintah turut mengembangkan infrastruktur dan mendukung dari segi pembiayaan. Kemudian, memberi proteksi atas ancaman produk luar negeri melalui regulasi di Permendag Nomor 50 Tahun 2020 Tentang Ketentuan Perizinan Usaha, Periklanan, Pembinaan dan Pengawasan Pelaku Usaha Dalam Perdagangan Melalui Sistem Elektronik, yang saat ini sedang direvisi.
Revisi pada beleid tersebut, salah satunya dengan mengatur agar produk impor yang bisa masuk adalah produk dengan harga minimal US$ 100 atau setara Rp 1,5 juta. Alasannya, kata Teten, agar bukan barang murahan yang masuk pasar dalam negeri. "Kan di dalam negeri juga sudah bisa bikin," ucapnya.
Teten menyebut revisi Permendag 50 hampir rampung. Dia mengaku sudah berkomunikasi dengan Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan. "Sebentar lagi, Permendag akan keluar. Secepatnya," ucap Teten.
Pilihan Editor: Terkini: Tanggapan OJK terkait Pinjol di Balik Pembunuhan Mahasiswa UI, Promo Tiket Pesawat Rp 0 ke Vietnam