Rekomendasi bentuk tim ahli perencanaan khusus
Achmad pun merekomendasikan pemerintah untuk membentuk tim ahli perencanaan khusus untuk setiap proyek infrastruktur besar. Tim bisa diisi para ahli teknis yang memiliki pengetahuan mendalam ihwal berbagai aspek infrastruktur. Harapannya, bisa meminimalisir kesalahan dalam perencanaan.
Selain itu, sebelum memulai konstruksi, menurut Achmad setiap proyek infrastruktur harus melewati studi kelayakan yang komprehensif. Mulai dari analisis kebutuhan proyek, dampak sosial dan lingkungan, serta estimasi biaya dan waktu yang realistis.
"Studi kelayakan yang komprehensif akan membantu mengidentifikasi potensi masalah dan risiko sejak awal, sehingga tindakan pencegahan yang tepat dapat diambil," kata Achmad.
Pemerintah harus utamakan kualitas perencanaan
Achmad mengatakan pemerintah harus mengutamakan kualitas perencanaan ketimbang kecepatan pelaksanaan. Dia berujar, proses perencanaan yang baik memerlukan waktu dan dedikasi. "Keputusan buru-buru dapat menyebabkan kesalahan fatal yang merugikan," ucapnya.
Terakhir, Achmad menuturkan, pemerintah harus melakukan evaluasi menyeluruh terhadap semua proses perencanaan dan pelaksanaan proyek. Evaluasi tersebut juga mesti mencakup identifikasi keberhasilan dan kegagalan, serta pembelajaran dari pengalaman proyek.
ANDIKA DWI | RIRI RAHAYU | AMELIA RAHIMA SARI
Pilihan Editor: Kementerian ESDM Perpanjang Program Transisi Energi dengan Inggris, Dapat Tambahan Rp 135 Miliar