“Kalau melihat dari prognosa neraca pangan, maka kita bisa melihat kekuatan ketersediaan kita sangat cukup untuk menghadapi kondisi sampai akhir tahun bahkan melewati akhir tahun,” ujarnya.
Di sisi lain, Ketut juga mengungkapkan bahwa pemerintah tengah mengambangkan program subtitusi pangan dalam rangka menguatkan ketahanan pangan. Salah satu yang tengah dikembangkan adalah sorgum.
“Substitusi pangan, penganekaragaman pangan kita kolaborasi dengan teman-teman di Kementan. Namun ada yang sudah berjalan, seperti pengembangan sorgum,” ujarnya.
Ketut menambahkan, pengembangan sorgum sebagai produk pangan alternatif sebenarnya sudah mulai berjalan. Namun, dari segi jumlah belum maksimal karena kendala dari segi harga yang masih tinggi.
Pilihan Editor: Profil PT Vale Indonesia, Perusahaan Tambang Nikel yang Bakal Didivestasi Erick Thohir