TEMPO.CO, Jakarta - Deputi Bidang Ketersediaan dan Stabilisasi Pangan Badan Pangan Nasional (Bapanas) I Gusti Ketut Astawa, mengungkapkan bahwa bantuan pangan beras yang diberikan pemerintah telah berhasil menjaga harga beras tetap stabil di pasaran.
“Dengan adanya bantuan pangan sekitar 21,3 juta KPM (Keluarga Penerima Manfaat) tersebut maka sebenarnya kalau kita melihat daftar harga April-Juli harga beras itu relatif stabil,” kata Ketut dalam Webinar PATAKA 79 secara virtual pada Rabu, 2 Agustus 2023.
Ia menambahkan, berdasarkan data yang dimiliki Bapanas, harga beras cenderung stabil semenjak pemerintah menyalurkan bantuan pangan. Harga beras sejak bulan Maret-Juli relatif stabil dengan harga rerata Rp 12.900 per kilogram.
Selain menjaga kestabilan harga, penyaluran bantuan pangan juga diklaim mampu mengendalikan inflasi. Inflasi pada Juli 2023 tercatat 3,08 persen, turun dari bulan Juni yang sebesar 3,52 persen. Sementara itu, beras sendiri menyumbang deflasi sebesar 0,2 persen pada Juni 2023.
Lebih lanjut, Ketut memaparkan, penyaluran cadangan pangan pemerintah (CPP)untuk bantuan pangan komoditas beras sudah diberikan kepada 21,353 juta KPM selama tiga bulan, yakni pada Maret-Mei 2023.
Bantuan pangan beras diberikan 10 kilogram per KPM melalui Perum Bulog. Hingga 16 Juli 2023, sudah tersalurkan bantuan beras sebanyak 213.530 ton di 38 provinsi.
“Kalau kita melihat indikator keberhasilannya, dari targetnya 21,3 juta tersebut maka sudah 100 persen diberikan kepada KPM selama tiga bulan,” ujar Ketut.
Penyaluran bantuan pangan beras ini akan diperpanjang untuk periode Oktober hingga Desember 2023.
Pilihan Editor: Guru Besar UI Sebut Kereta Cepat Jakarta-Surabaya Cocok Melalui Pantai Utara