TEMPO.CO, Jakarta - Guru besar transportasi dari Universitas Indonesia Sutanto Soehodho, menanggapi rencana proyek strategis nasional (PSN) Kereta Cepat Jakarta-Surabaya yang akan dihentikan. Menurut dia, sepertinya pemerintah belum menganggap sepur kilat rute Jakarta-Surabaya sebagai proyek strategis atau prioritas karena perlu dibiayai dengan anggaran yang sangat besar.
“Terlebih saat ini ada proyek Ibu Kota Nusantara (IKN) yang membutuhkan biaya yang tidak sedikit untuk dituntaskan serta waktu yang cukup lama,” ujar dia saat dihubungi pada Selasa, 1 Agustus 2023.
Sutanto juga menakar soal urgensi dari pembangunan Kereta Cepat Jakarta-Surabaya. Dia menjelaskan kereta dengan rute tersebut bukan perlu atau tidak dalam konteks urgensi waktu. Namun, kata dia, yang terpenting adalah kelayakannya yang perlu dikaji sebagai pendukung pertumbuhan ekonomi nasional.
Prinsipnya pembangunan kereta cepat, dia berujar, adalah altetnatif pelayanan penumpang berjarak jauh (setara pelayanan angkutan udara). Namun, dengan perhitungan waktu perjalanan end-to-end yang menyaingi perjalanan udara.
Selain itu, kereta cepat juga akan mewujudkan keterhubungan moda lain pada awal dan akhir perjalanan yang tanpa tundaan dalam kotanya. “Perlu menjadi catatan penting sebagai syarat mutlak adalah bukan hanya pelayanan yang nyaman, tapi juga aman dengan standar keselamatan yang tinggi,” tutur Sutanto.
Sebelumnya, rencana penhentian proyek tersebut disampakan oleh Ketua Tim Pelaksana Komite Percepatan Penyediaan Infrastruktur Prioritas (KPPIP) Wahyu Utomo. Alasannya, proyek tersebut dinilai membutuhkan waktu yang panjang dengan biaya yang tinggi.
"Itu kan enggak kecil cost-nya dan belum juga diputusankan apakah mau kereta cepat, kereta semi cepat, atau seperti apa," kata Wahyu saat ditemui di Jakarta Selatan, Rabu, 26 Juli 2023.
Proyek Kereta Api Jakarta-Surabaya merupakan salah satu dari 58 PSN yang mangkrak. Proyek-proyek tersebut diketahui belum dimulai pengerjaannya meski ditargetkan rampung pada 2024.
Wahyu mengatakan Kementerian Perhubungan telah mengusulkan untuk menghentikan proyek tersebut. Namun, hingga saat ini, menurut Wahyu, Menteri Perhubungan belum melaporkan persoalan dalam proyek tersebut kepada kementerian terkait. Ia memperkirakan akan ada rapat terbatas soal PSN yang mengkrak bersama Presiden Joko Widodo pekan ini.
Selain alasan biaya dan waktu pengerjaan, menurut Wahyu, penghentian proyek Kereta Api Jakarta-Surabaya itu juga mempertimbangkan kondisi kereta yang ada saat ini. Menurut dia, kereta api lokal kini sudah banyak diperbaiki sehingga bisa menjadi pilihan bagi masyarakat.
MOH KHORY ALFARIZI | RIANI SANUSI PUTRI
Pilihan Editor: Deretan Alasan Proyek Kereta Cepat Jakarta-Surabaya Akhirnya Dihapus dari PSN