TEMPO.CO, Jakarta - Tim Riset PT Samuel Sekuritas Indonesia memperkirakan Indeks Harga Saham Gabungan atau IHSG melemah. Indeks kemarin Selasa, 25 Juli 2023, mesih menguat, tapi membentuk pola doji dengan momentum negatif di area resistance 6.920-6.970.
Menurut Vice President sekaligus Senior Analis Teknikal PT Samuel Sekuritas Indonesia Muhammad Alfatih, itu merupakan pola sejak pertengahan Desember 2023. “Kemungkinan indeks akan melemah ke area demand 6.890-6.850,” ujar dia lewat keterangan tertulis pada Rabu, 26 Juli 2023.
Dalam analisisnya hari ini, Alfatih turut mengungkapkan sejumlah saham yang perlu dicermati pergerakannya oleh investor. Lima saham yang dimaksud adalah AMMN, FILM, MEDC, SMMT dan TLKM.
Saham pertama AMMN yang harga kemarin ditutup di level 1.820 atau menguat kencang dengan volume kuat. “Kemungkinan masih akan melanjutkan penguatan ke 2.325-2.470 dengan batas risiko 2.240,” kata dia.
Kemudian, Alfatih melanjutkan, saham kedua ada FILM. Saham tersebut ditutup di level 3.800 atau menguat dengan volume besar. Kemungkinan akan melanjutkan kenaikan dalam upchannel pola sejak Juni 2023. Potensi kenaikan ke 3.930-4.030, lalu 4.300. Batas risiko di bawah 3.480.
MEDC menjadi saham ketiga yang patut dicermati yang kemarin ditutup di level 1.080, yang juga menguat kencang dengan volume kuat. Jika terjadi koreksi, selama bertahan di atas 1.040, maka masih berpeluang melanjutkan kenaikan.
“Pola triangle sejak Maret 2023 memberikan target kenaikan teoritis ke 1.665-1.220,” ucap Alfatih.
Selanjutnya, Alfatih berujar, saham keempat SMMT yang ditutup di level 1.115 atau kembali menguat. Sehingga memperbesar kemungkinan kelanjutan tren naik sejak Juni 2023, dengan potensi kenaikan ke 1.170-1.210. Batas risiko 1.060, lalu area demand kurang dari 1.030.
Lalu, saham kelima TLKM yang ditutup di level 3.880, melemah kembali di area resistance yang cukup kuat. Sehingga kemungkinan akan kembali melemah sesuai pola yang sudah terbentuk sejak awal Juli 2023.
“Kemungkinan pelemahan ke 3.820, lalu 3.750. Hanya jika akhirnya mampu tembus 3.940, maka trendline turun sejak April 2023 dipatahkan,” kata Alfatih.
Disclaimer: Berita ini merupakan hasil kerja sama dengan PT Samuel Sekuritas Indonesia. Berita ini tidak bertujuan mengajak pembaca untuk membeli atau menjual saham. Keputusan investasi sepenuhnya berada di tangan pembaca
Pilihan Editor: Hari Ini Ribuan Buruh Aksi Menolak UU Cipta Kerja di Istana Negara dan Gedung MK