TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati menjelaskan perkembangan dari anggaran pendapatan belanja negara (APBN) hingga akhir Juni 2023 atau semester satu 2023.
“Kinerja APBN semester satu tahun 2023 tetap solid dan baik,” ujar dia dalam konferensi pers yang disiarkan langsung melalui akun YouTube Kemenkeu RI, pada Senin, 24 Juni 2023.
Dia menjelaskan pendapatan negara hingga akhir Juni 2023 mencapai Rp 1.407,9 triliun. Artinya, kata Sri Mulyani, 57,2 persen dari total target pendapatan negara tahun ini. Pertumbuhan pendapatan negara dibandingkan tahun lalu juga 5,4 persen.
“Kalau kita lihat ini sudah relatif lebih normal karena sebelum-sebelumnya. Kita selalu melihat pendapatan negara pertumbuhannya cukup tinggi yaitu pertumbuhannya double digit,” ucap Sri Mulyani.
Sementara dari sisi belanja negara, bendahara negara berujar, telah terbelanjakan Rp 1255,7 triliun atau 41 persen dari target APBN tahun ini. Angka tersebut telah terjadi kenaikan tipis 0,9 persen dibandingkan total belanja negara tahun lalu.
Sehingga, APBN hingga semester satu masih dalam posisi surplus Rp 152,3 triliun, artinya 0,71 persen dari produk domestik bruto (PDB). Sri Mulyani menegaskan bahwa APBN 2023 tetap di desain dengan posisi postur yang sebetulnya defisit.
“Jadi hingga pertengahan tahun posisi positif ini memberikan keyakinan bahwa defisit 2023 masih bisa kita jaga bahkan turunkan. Keseimbangan primer berada di Rp 368,2 triliun, cukup besar bahkan dibandingkan tahun sebelumnya,” tutur Sri Mulyani.
Pilihan editor: Sri Mulyani Berharap Tim Reformasi Hukum Identifikasi Kerawanan Operasi Keuangan Negara