TEMPO.CO, Jakarta - Ketua Bidang Perkeretaapian Masyarakat Transportasi Indonesia (MTI) Aditya Dwi Laksana menjelaskan soal dampak uji coba light rail transit atau LRT Jabodebek yang dihentikan sementara terhadap waktu operasional. Penghentian sementara itu dilakukan karena ada upgrade pada sistem Automatic Train Supervisory (ATS).
Adapun target operasional komersial kereta layang itu akan dimulai pada 18 Agustus 2023, setelah diresmikan oleh Presiden Joko Widodo alias Jokowi. “Saya pikir itu masih cukup waktu untuk menyelesaikan penyempurnaan software,” ujar dia saat dihubungi pada Jumat, 21 Juli 2023.
Selain itu, Aditya juga melihat kondisi stasiun-stasiun LRT Jabodebek yang cukup siap. Hanya saja, khususnya akses dari dan menuju ke Stasiun LRT Halim masih perlu disempurnakan. “Selain akses dari tol, harus ada akses jalan non tol juga,” tutur Aditya.
Manager Public Relations LRT Jabodebek Kuswardojo mengatakan uji coba perjalanan terbatas ditunda karena ada upgrade sistem Automatic Train Supervisory (ATS). Karena hal itu, kata dia, dari 17-24 Juli 2023 kereta tidak akan membawa penumpang terlebih dahulu.
Kemudian, pada 25 Juli 2023, LRT Jabodebek kembali menjalankan uji coba operasional terbatas dengan menyertakan penumpang undangan hingga 28 Juli 2023. Selanjutnya, pada periode 29 Juli-15 Agustus 2023 untuk masyarakat umum yang sudah mendaftar.
“Masyarakat tetap bisa terakomodir semuanya untuk bisa mengikuti perjalanan ujicoba operasional terbatas,” ucap Kuswardojo.
Pilihan Editor: Alasan Luhut Sebut OTT KPK Kampungan