Mengetahui rendahnya posisi indeks logistik Indonesia pada 2023, Luhut menilai jika LPI diukur dengan melihat jumlah pelabuhan tidak adil karena RI memiliki ribuan pelabuhan dan termasuk dalam 20 besar terbaik.
“Nanti kami periksa, kami juga tidak menutup diri terhadap kritik. Yang jelas, saat ini cost logistic di Indonesia sudah ada penghematan, karena dilakukan digitalisasi." ujar Luhut.
Lebih jauh, Luhut menganggap ada paradoks antara LPI Bank Dunia dengan kondisi di mana pelabuhan di Indonesia termasuk dalam 20 besar terbaik. Namun, LPI itu tetap diterima dan Luhut menegaskan bahwa pemerintah akan mengundang Bank Dunia mendiskusikan lebih jauh soal perbaikan yang akan dilakukan.
“Saya mau tanya satu-satu, apa salah kami? Terus kami perbaiki. Ya, kami tidak menutup diri, harus ada perbaikan. Jadi kami juga tidak perlu berkecil hati mengenai itu,” ujar Luhut.
Di sisi lain, CEO Supply Chain Indonesia (SCI) Setijadi menyatakan bahwa hasil LPI 2023 harus disikapi dengan bijaksana sebagai masukan untuk perbaikan industri logistik. “Walaupun berdasarkan persepsi pelaku logistik, LPI disusun dengan metodologi jelas dan transparan,” katanya dalam keterangan tertulis pada Rabu, 19 Juli 2023.
Meski tidak menggambarkan kinerja sektor logistik secara keseluruhan, menurut Setijadi, laporan LPI Indonesia 2023 bisa berubah menjadi fenomena gunung es yang menunjukkan berbagai polemik. “Peningkatan atau penurunan LPI harus diterima secara terbuka. Jangan hanya menerima ketika peringkat naik, tapi menolak ketika turun,” tuturnya.
NIA HEPPY | MELYNDA DWI PUSPITA | MOH KHORY ALFARIZI
Pilihan editor: Terkini Bisnis: Susi Pudjiastuti Tanggapi Luhut Atas Bank Dunia, Dana Rp 400 Miliar untuk Perbaikan Jalan di Bengkulu