Jika diamati, Indonesia mampu mempertahankan skor untuk dimensi Infrastruktur, yaitu 2,9 sejak 20218. Sementara itu, skor dari sisi Kepabeanan meningkat sekitar 0,13 yaitu 2,8 (2023), dari sebelumnya 2,67 (2018). Namun, skor Pengiriman Internasional dan Kualitas Logistik merosot, masing-masing 3,23 (2018) menjadi 3 (2023) serta 3,1 (2018) menjadi 2,9 (2023).
Begitu pula dengan skor Lini masa yang turun di angka 3,3 (2023) dari 3,67 (2018). Untuk skor Pelacakan dan Penelusuran rantai pasokan juga lebih kecil, yaitu 3 (2023) daripada 3,3 (2018).
Lebih lanjut, LPI 2023 dibuat untuk membantu negara-negara mengidentifikasi tantangan dan peluang logistik perdagangan. Bank Dunia menggunakan metodologi penelitian dengan menyurvei operator jasa pengiriman, memberi umpan balik (feedback) tentang pelayanan mereka terhadap konsumen, informasi pelayaran laut, pelacakan peti kemas, serta pengiriman pos (paket) dan kargo udara.
"Between 2018 and 2023, a secondary, smaller peak emerged around a score of 3.5, meaning
that more countries have relatively strong performance. In addition, the lowest scores have tended to increase, particularly in the 2023 LPI, but this is due partly to a sample of 139 countries compared with 160 in 2018. The 2018 sample included 20 countries with a score of 2.6 or below (and an average score of 2.4) that were not included in the 2023 sample. This makes comparing," tulis Bank Dunia dalam laporannya.
Kata Luhut soal Penurunan Peringkat LPI RI 2023