China jadi negara tujuan ekspor nonmigas
Berdasarkan tujuan negara, ekspor nonmigas terbesar adalah ke China US$ 4,58 miliar, Amerika Serikat US$ 1,96 miliar dan India US$ 1,67 miliar, dengan kontribusi ketiganya mencapai 42,42 persen. Sementara ekspor ke ASEAN dan Uni Eropa (27 negara) masing-masing sebesar US$ 3,78 miliar dan US$ 1,32 miliar.
Pada periode Januari-Juni 2023, China tetap merupakan negara tujuan ekspor yang memiliki peranan terbesar dengan nilai US$ 29,9 miliar (24,77 persen), diikuti Amerika Serikat dengan nilai US$ 11,4 miliar (9,44 persen), dan Jepang US$ 10,02 miliar (8,30 persen).
"Komoditas utama yang diekspor ke China pada periode tersebut adalah besi baja, lignit, dan batu bara,” kata Atqo.
Jawa Barat jadi provinsi penyumbang barang ekspor terbanyak
Lebih lanjut, provinsi yang menyumbang barang terbesar untuk ekspor nasional pada Januari-Juni 2-23 adalah Jawa barat US$ 17,9 miliar (13,91) persen, Kalimantan Timur US$ 15 miliar (11,66 persen), dan Jawa Timur US$ 11,13 miliar (8,66 persen). Ketiganya memberikan kontribusi hingga mencapai 34,23 persen dari seluruh ekspor nasional.
Sementara itu, ekspor migas turun 3,64 persen, dari US$ 1,30 miliar menjadi US$ 1,26 miliar. Penurunan ekspor migas disebabkan oleh menurunnya ekspor gas 10,35 persen menjadi US$ 654,4 juta. Sementara ekspor minyak mentah naik 10,34 persen menjadi US$ 182,6 juta dan ekspor hasil minyak naik 2,61 persen menjadi US$ 424,0 juta.
Secara kumulatif, nilai ekspor Indonesia Januari-Juni 2023 mencapai US$ 128,66 miliar atau turun 8,86 persen dibanding periode yang sama tahun 2022.
GRACE GANDHI
Pilihan Editor: Catatan Pengamat soal Indonesia Jadi Negara Maju 2045: Perlu Dipercepat hingga Sederet Tantangan