TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Sandiaga Uno menyebut potensi ekonomi dari wisata kesehatan di Bali mencapai US$ 11 miliar atau setara Rp 160 triliun.
"Ini yang sekarang dibelanjakan masyarakat kita untuk dapat layanan kesehatan di luar negeri," ujar Sandiaga ketika ditemui wartawan di Kantor Kemenparekraf, Senin, 17 Juli 2023.
Potensi ekonomi ini bisa digali karena Bali sudah memiliki kawasan ekonomi khusus (KEK). Sandiaga berujar, wisatawan bisa memilih mengakses layanan kesehatan, hingga wisata kebugaran.
"Potensinya bisa menambah wisatawan nusantara karena sebelumnya 2 juta masyarakat kita, terima layanan kesehatan di luar negeri," ujar Sandiaga.
Tak hanya itu, Sandiaga melanjutkan, potensi lain yang bisa ditawarkan dari Bali adalah wisata keilmuan kesehatan. Misalnya melalui MICE atau pertemuan. Walhasil, kata dia, terbuka sejumlah lapangan kerja.
Sebelumnya, Menteri BUMN Erick Thohir menyebutkan Provinsi Bali berpeluang menarik lebih besar potensi wisata kesehatan dan olahraga karena didukung fasilitas yang sedang tahap penyelesaian oleh pemerintah dan swasta.
“Tidak hanya ada wisata kesehatan, ada juga sport. Ini saya rasa bagus ketika kami bersama membangun Bali, pemerintah pusat, daerah dan swasta,” kata Erick Thohir di Pantai Purnama, Kabupaten Gianyar, Bali, Minggu, 16 Juli 2023.
Erick mengatakan kawasan wisata Sanur, Denpasar, sedang dibangun KEK Kesehatan yang memberikan kombinasi perawatan kesehatan dan wisata. Adapun di kawasan itu sedang tahap finalisasi fasilitas rumah sakit standar internasional dan revitalisasi Hotel Inna Grand Bali Beach yang dikelola oleh BUMN, PT Hotel Indonesia Natour (HIN).
Menurut Erick, KEK Kesehatan Sanur berada di lahan sel uas 41,26 hektare dengan total anggaran pembangunan diperkirakan mencapai Rp 1,4 triliun.
RIRI RAHAYU | ANTARA
Pilihan Editor: PPP Sebut Sandiaga Uno Sudah Sering Bertemu Ganjar, Chemistry Sangat Cocok
