TEMPO.CO, Jakarta - Anggota Komisi V DPR RI Suryadi Jaya Purnama menanggapi rencana PT Pertamina (Persero) untuk berinvestasi di Ibu Kota Negara alias IKN Nusantara.
"Karena IKN tidak laku mendulang investor, maka BUMN besar seperti Pertamina yang pasang badan," ujar Suryadi Jaya Purnama dalam keterangan resminya, Selasa, 12 Juli 2023.
Suryadi menjelaskan, per Juni 2023 sudah ada 234 surat pernyataan minat berinvestasi atau letter of intent (LOI) dari investor. Namun, menurut Suryadi, baru ada 36 investor yang maju ke tahap non-disclosure agreement (NDA) dan 6 investor yang mendapat surat izin prakarsa proyek (SIPP).
Lebih jauh, Suryadi menilai pembangunan IKN masih mengandalkan anggaran pendapatan dan belanja negara (APBN). "Belum ada sepeser pun investasi asing maupun dari dalam negeri yang mengalir ke pembangunan IKN," beber Suryadi.
Masalahnya, kata dia, pertama adalah status lahan. Polemik tersebut menjadi temuan Ombudsman RI yang menyimpulkan adanya maladministrasi pengelolaan pertanahan di IKN.
"Sebagian lahan yang ditawarkan statusnya belum clear and clean," ujar anggota DPR RI Fraksi PKS itu.
Permasalahan kedua, adalah tingkat risikonya yang tinggi. Investor tidak mau berinvestasi di suatu proyek yang tingkat ketidakpastiannya tinggi.
Selain itu, populasi juga menjadi salah satu faktor yang dipertimbangkan oleh investor sebelum berinvestasi di IKN agar investasi mereka jelas pengembaliannya. Belum lagi masalah lingkungan.
Selanjutnya: Suryadi mencontohkan, pembangunan....