TEMPO.CO, Jakarta - Dua Menteri Presiden Joko Widodo atau Jokowi, yakni Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan dan Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Sandiaga Uno buka suara terkait pelaksanaan Iduladha 1444 Hijriah yang jatuh pada hari ini, Kamis, 29 Juni 2023.
Zulkifli Hasan atau Zulhas mengatakan pelaksanaan Iduladha 1444 Hijriah bukan hanya soal berkurban hewan ternak. Sementara Sandiaga Uno menyebut Iduladha bukanlah sekadar prosesi dan ritual semata. Lantas, apa makna Iduladha bagi mereka? Berikut pernyataan lengkap kedua menteri Jokowi itu.
Zulhas: Pengorbanan masyarakat dan pemerintah
Dilansir Tempo, Kamis, 29 Juni 2023, Menteri Perdagangan Zulhas menyebut pelaksanaan Iduladha 1444 Hijriah bukan hanya soal berkurban hewan ternak. Menurut dia, pelaksanaan Iduladha juga harus dimaknai pengorbanan masyarakat dan pemerintah agar Indonesia bisa maju.
“Kurban itu adalah kesalehan sosial, berbagi intinya. Tanpa pengorbanan tentu apa yang dicita-citakan oleh negeri ini menjadi negara maju 2045 tentu sulit tercapai,” kata Zulhas.
Ketua Partai Amanat Nasional (PAN) itu menyebut untuk membuat Indonesia menjadi maju, memang dibutuhkan pengorbanan dari pemerintah dan juga masyarakat. Selain itu, juga dibutuhkan kerja keras, pengabdian, dan ikhlas dalam berbagi.
“Pengorbanan dari masyarakatnya, pemerintahnya, pengorbanan dalam bentuk kerja keras, pengorbanan dalam berbagi, mengabdi, semua itu baru kita bisa menjadi negara maju,” kata Zulhas.
Sebelumnya, Zulhas mengajak masyarakat agar dapat memaknai Iduladha kali ini dalam konteks tasamuh alias toleransi serta ukhuwah islamiyah atau persaudaraan Islam. Hal itu untuk merespons perbedaan pelaksanaan Iduladha versi pemerintah dengan Muhammadiyah yang sudah digelar sejak Rabu kemarin.
Zulhas mengatakan perbedaan hari raya Iduladha merupakan hal lumrah dan sering terjadi di Indonesia. “Perbedaan hari raya Iduladha pada 2023 tak perlu dibesar-besarkan,” kata Zulhas.
Selanjutnya: Pernyataan Sandiaga Uno