TEMPO.CO, Jakarta - Bank Indonesia (BI) mencatat likuiditas perekonomian atau uang beredar dalam arti luas (M2) pada Mei 2023 mencapai Rp8.332,3 triliun. Jumlah in meningkat 6,1 persen dibanding periode sama tahun sebelumnya (year-on-year/yoy), lebih tinggi dari pertumbuhan bulan sebelumnya sebesar 5,6 persen (yoy).
Direktur Eksekutif Departemen Komunikasi BI Erwin Haryono mengungkapkan perkembangan tersebut terutama didorong oleh pertumbuhan uang kuasi sebesar 9,9 persen (yoy).
"Pada Mei 2023, uang kuasi dengan pangsa 44,2 persen dari M2 tercatat sebesar Rp3.686,4 triliun pada Mei 2023 atau tumbuh 9,9 persen (yoy), setelah pada bulan sebelumnya tumbuh 8,6 persen (yoy)," dikutip melalui keterangan resmi yang diterima di Jakarta, Rabu, 28 Juni 2023.
Pertumbuhan uang kuasi terutama disebabkan oleh pertumbuhan simpanan berjangka sebesar 7,9 persen (yoy) pada Mei 2023, setelah pada bulan sebelumnya tumbuh 4,9 persen (yoy).
Sementara itu, giro valas tumbuh sebesar 22,6 persen (yoy) pada bulan laporan, setelah tumbuh 29,2 persen (yoy) pada bulan sebelumnya. Selanjutnya, tabungan lainnya tercatat tumbuh 4,7 persen (yoy) pada Mei 2023, setelah tumbuh 6,9 persen (yoy) pada April 2023.
Ia menuturkan komponen uang beredar sempit (M1) pun tetap tumbuh stabil sebesar 3,4 persen (yoy). Tabungan rupiah yang dapat ditarik sewaktu-waktu dengan pangsa 47,6 persen terhadap M1 tercatat sebesar Rp2.200 triliun pada posisi laporan atau tumbuh 1,4 persen (yoy), setelah bulan sebelumnya tumbuh 0,4 persen(yoy).
Uang kartal yang beredar di masyarakat pada Mei 2023 Rp859,3 triliun