Untuk membeli KRL baru, pemerintah membutuhkan waktu sekitar 1-2 tahun. Lamanya waktu tersebut sama dengan target penyelesaian PT Industri Kereta Api atau INKA menggarap KRL. Karena KCI dan INKA telah menyepakati kontrak pengadaan rangkaian KRL sebanyak 16 trainset dengan nilai Rp 3,8 triliun yang rampung pada 2025 mendatang. “Jadi tetap akan ada case itu. Kalau beli baru ya tetap ada potensi juga,” tutur dia.
Sebelumnya, Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan memastikan bahwa Indonesia tidak akan impor barang bekas, karena melanggar tuga peraturan. “Satu Perpres (Peraturan Presiden), kedua Kementerian Perindustrian, dan ketiga dari Kementerian Perhubungan,” ujar dia di Stasiun Halim, Jakarta Timur, pada Kamis, 22 Juni 2023.
Sehingga, Luhut sempat meminta untuk menggelar rapat kembali untuk membahas langkah-langkah apa yang dilakukan agar tidak terganggu operasional KRL-nya. “Dan ternyata bisa, tapi kita memang harus mengimpor barang baru. Harus ada tiga bantuan untuk menutupi kekurangannya,” ucap Luhut.
Tiga trainset KRL baru itu, kata dia, untuk memenuhi kebutuhan masa kritis selama dua tahun yakni 2024-2025. “Kemudian kita akan bangun baru di Indonesia semua akan dikerjakan nanti di Inka Banyuwangi dan Madiun,” tutur dia.
Pilihan editor: KCI Buka Suara soal Rencana Impor KRL Baru dan Peremajaan Kereta