TEMPO.CO, Jakarta - Ketua Bidang Perkeretaapian Masyarakat Transportasi Indonesia (MTI) Aditya Dwi Laksana merespons rencana soft launching Kereta Cepat Jakarta-Bandung (KCJB). Dalam soft launching itu akan dilakukan uji coba operasional atau pengenalan dan memberikan kesempatan bagi masyarakat untuk menjajal sepur kilat itu secara gratis.
Menurut Aditya, kuncinya uji coba operasional itu terlaksana ada di Kementerian Perhubungan. Pasalnya, Kemenhub merupakan kementerian yang fokus pada bidang keamanan moda transportasi apa pun.
“Kalau Kemenhub misalnya bilang go ahead, mereka yang harus menjamin terutama dari faktor kelaikan sarana prasarana, sumber daya manusia (SDM), maupun keselamatan operasional,” ujar dia saat dihubungi pada Jumat, 23 Juni 2023.
Untuk kelaikan prasarana, rangkaian kereta cepat yang ada jumlahnya banyak, stasiun-stasiun juga belum selesai pembangunannya, ditambah lagi commissioning test masih berlangsung. Artinya, kata Aditya, sebenarnya prosesnya masih cukup panjang. Selain itu pada masa pengenalan juga kemungkinan operasionalnya baru bisa dari Stasiun Halim hingga Stasiun Padalarang.
Sehingga, sebaiknya pengenalan itu dilakukan secara bertahap, sejalan dengan sara kereta yang sudah disertifikasi. Selain itu yang terpenting adalah memastikan bahwa prasarana dari Stasiun Halim sampai Stasiun Padalarang sudah dinyatakan laik fungsi. Tapi Kemenhub harus tetap berjalan secara bertahap untuk memperluas uji laik pada proyek kereta cepat.
“Sehingga saya pikir kalau memang 18 Agustus mau dijadikan secara simbolis kado buat 78 tahun kemerdekaan Indonesia saya pikir sih itu its okay. Tapi dengan catatan itu tadi,” ucap dia.
Karena selama ini yang baru dijalankan hanya kereta kerja atau kereta inspeksi, belum sampai pada kereta yang nanti akan digunakan secara reguler. Bahkan, dia berujar, Kemenhub pun secara teknis belum masuk untuk melakukan commissioning test maupun uji kelaikan jalan dari rangkaian kereta penumpangnya. “Itu masih perlu waktu.”
Kemudian dari sisi SDM, Aditya melanjutkan, meski yang digunakan adalah tenaga profesional dari Cina, harus diberikan sertifikasi. Karena, meski tenaga kerja tersebut sudah ahli, tapi tetap harus ada pengenalan mengenai medan jalan, kondisi topografi, lingkungan alam, cuaca, lengkungan lintasan, hingga terowongan dan jembatannya yang berbeda.
Namun, selama pengenalan itu, Aditya menyarankan agar dilakukan secara terbatas atau tidak semua masyarakat boleh ikut menjajal, lalu dilihat bagaimana performanya. “Jadi terbatas dulu untuk lihat, karena ini kan faktor safety harus diutamakan,” tutur dia.
Sebelumnya, Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan memastikan bahwa saat soft lauching nanti masyarakat bisa mencoba sepur kilat itu secara gratis. “Jadi dari presiden (Presiden Joko Widodo alias Jokowi) kemarin sudah kasih instruksi bahwa kita berikan rakyat kita sepanjang rel kereta api ini untuk mencpba secara gratis,” ujar dia, kemarin.
Luhut tidak menjelaskan detail mekanisme dari masyarakat yang bisa menjajal kereta cepat secara gratis. Sementara, Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi mengatakan bahwa program gratis itu akan dilakukan sampai dengan Oktober 2023.
“Soft operation, uji coba. Gratis sampai Oktober, penumpangnya akan dipilih,” ucap Budi Karya.
Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil mengatakan, masyarakat bisa ikut mencoba kereta cepat itu gratis mulai 18 Agustus 2023. “Dari 18 Agustus selama 90 harian kereta cepat akan digratiskan pada warga. Silakan daftar, nanti akan ada pembukaan secara online,” kata dia.
Ridwan Kamil mengatakan, kapasitas kereta tersebut dalam satu set rangkaian sekitar 600 orang. “Kapasitas per set kereta itu sekitar 600-an penumpang, siapa yang ingin, tidak bayar, orang desa, anak kecil, semua yang mau piknik bisa ikut ticket war untuk mencoba kereta api cepat tanpa bayar selama 90 hari atas arahan Bapak Presiden sehingga semua bisa merasakan,” kata dia.
MOH KHORY ALFARIZI | AHMAD FIKRI
Pilihan Editor: Isu Logistik Masih Menghambat, Erick Thohir Sebut 3 Negara Ini Bisa Maju karena Getol Bangun Infrastruktur