Tan yakin bahwa perubahan mendasar di model operasional dan struktur pembiayaan dibutuhkan untuk dapat tetap kompetitif dalam jangka waktu yang lebih panjang. Tujuan utama langkah ini adalah untuk secara strategis melakukan reorganisasi, agar dapat bergerak lebih cepat, dam bekerja lebih cerdas.
Serta melakukan pemerataan ulang semua sumber daya di portfolio, sejalan dengan strategi jangka panjang perusahaan. “Restrukturisasi akhirnya muncul sebagai langkah yang berat namun mutlak, untuk menempatkan Grab di jalur yang tepat menuju masa depan dengan jangka yang lebih panjang,” kata Tan.
Menurut Tan, perubahan merupakan hal yang sangat sulit dilakukan, dan keputusan berat ini diambil oleh jajaran kepemimpinan dengan penuh pertimbangan dan kehati-hatian. Fokus utama perusahaan saat ini adalah untuk membantu karyawan yang terdampak selama masa transisi ini.
“Dan seperti yang telah disampaikan, kita berkomitmen untuk memberikan dukungan dan bantuan untuk melalui masa ini,” ujar dia. “Mengetahui bahwa ini adalah langkah yang harus diambil tidak menghapus kesedihan yang saya rasakan.”
Bagi Grabbers yang akan berpisah, Tan mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya atas waktu dan kontribusi yang telah diberikan, dan untuk semua dampak positif yang telah diukir bagi misi bersama. “Selamanya saya akan menghargai seluruh kontribusi yang Anda berikan, dan mengenang kebersamaan kita sebagai rekan satu tim,” tutur Tan. Dalam surat tersebut, Tan juga menyampaikan bahwa pihaknya akan memberikan dukungan untuk para Grabbers terdampak.
Pilihan Editor: PHK 1.000 Karyawan, Grab Singapura: Teknologi AI Berkembang Cepat, Biaya Modal Meningkat