Sementara itu, Luhut mengatakan pembangunan pabrik foil tembaga di kawasan industri JIIPE Gresik, Jawa Timur, yang ditargetkan rampung dalam 12 bulan ini akan menunjukkan reputasi investasi di Indonesia.
Dalam acara seremoni peletakan batu pertama (groundbreaking) pabrik foil tembaga di Gresik, Jawa Timur, Luhut menyebutkan proses pembangunan pabrik foil tembaga selama 12 bulan akan menjadi rekor tercepat pembangunan proyek-proyek tembaga di dunia.
“Dari groundbreaking sampai commercial operation, proyek foil tembaga ini diselesaikan kurang dari 12 bulan. Hal ini akan menjadi rekor tercepat pembangunan proyek-proyek tembaga di dunia sekaligus menunjukkan reputasi investasi Indonesia,” kata Luhut.
Ia bersama jajaran menteri dan kepala daerah berjanji memberikan dukungan penuh untuk proyek pabrik foil tembaga tersebut, seperti untuk memberikan perizinan dan insentif. “Tidak boleh terlambat,” ujar Luhut.
Menurut Luhut, pabrik dari PT Hailiang Nova Material Indonesia itu akan menjadi pabrik foil tembaga dengan kapasitas terbesar di Asia Tenggara. Indonesia juga berhasil mengalahkan Vietnam, Meksiko, Amerika Serikat dan Hungaria untuk mendapatkan realisasi investasi proyek foil tembaga itu.
Pabrik foil tembaga tersebut, kata Luhut, akan menggunakan bahan baku katoda tembaga dari smelter milik PT Freeport Indonesia yang sedang dibangun di kawasan yang sama, yakni JIIPE Gresik. Oleh sebab itu, ia juga meminta agar pembangunan smelter Freeport tidak meleset dari target di pertengahan 2024.
Pabrik foil tembaga di Gresik itu nantinya akan menyerap 1.950 pekerja dengan komposisi 95 persen dari tenaga kerja lokal. “Sebagian besar dari mereka akan dilatih di Cina selama 3-6 bulan, itu perjanjian kami di Cina. Hal ini untuk memastikan transfer teknologi dalam hal pengoperasian bisa dimulai,” tutur Luhut.
ANTARA
Pilihan Editor: Terpopuler: Jokowi Tambah Jabatan Luhut, Profil Satelit Satria-1 Senilai Rp 21,4 Triliun