TEMPO.CO, Jakarta - Kamar Dagang dan Industri atau Kadin Indonesia mengungkapkan masih banyak pekerjaan rumah untuk mendukung pertumbuhan ekonomi digital, seperti minimnya jumlah usaha mikro, kecil dan menengah (UMKM) yang terdigitalisasi.
Ketua Umum Kadin Indonesia Arsjad Rasjid mengatakan seiring pesatnya perkembangan teknologi, automasi, dan digitalisasi di Indonesia semakin meningkatkan pentingnya kolaborasi strategis antara pengusaha dengan seluruh stakeholder untuk memastikan kesuksesan industri 4.0 di Indonesia.
“Saat ini, kita masih memiliki banyak PR. Penelitian BCG tahun 2022 menemukan baru 22 persen dari total UMKM di Indonesia yang telah terdigitalisasi," ujar Arsjad dalam Rakornas Kadin Indonesia Bidang Kominfo di Jakarta, Senin, 19 Juni 2023.
Selain itu, dia mencatat keamanan siber masih menjadi tantangan. Selama periode 2020 hingga 2021, peningkatan cyber threat lebih dari 231 persen.
"Di bidang sumber daya manusia (SDM), Indonesia juga masih kekurangan 400 ribu hingga 500 ribu talenta digital per tahunnya," beber Arsjad.
Selanjutnya: Padahal pada 2030, kata Arsjad, diperkirakan....