TEMPO.CO, Jakarta - PT Syngenta Indonesia meluncurkan benih jagung bioteknologi pertama di Indonesia diluncurkan pada pembukaan Pekan Nasional (Penas) Petani Nelayan XVI di Padang pada Sabtu, 10 Juni 2023.
Seed Business Head PT Syngenta Indonesia Fauzi Tubat menjelaskan benih jagung unggul varietas NK Pendekar Sakti, NK Sumo Sakti, dan NK Perkasa Sakti ini memiliki keunggulan ganda. Selain itu, benih jagung ini juga yang pertama kali mendapatkan sertifikat pelepasan varietas di Indonesia.
Fauzi menerangkan, keunggulan ganda yang dimiliki benih jagung ini adalah toleran terhadap herbisida glifosat sekaligus tahan terhadap penggerek batang (Asian Corn Borer / Ostrinia furnacalis).
Diketahui, hama penggerek batang selama ini menjadi momok buat petani yang dapat menyebabkan gagal panen dan kerugian besar apabila tanamannya diserang hama ini.
Sehingga, dengan keunggulan ganda tersebut, varietas jagung ini akan membuat petani dapat menekan biaya produksi, meningkatkan kualitas serta kuantitas hasil panen. Tak hanya itu, petani juga bisa membuat budidaya jagung lebih aman dan nyaman.
Jagung bioteknologi ini dapat meningkatkan hasil sekitar 10-15 persen dibandingkan varietas sama yang non bioteknologi. Sehingga, apabila ditanam secara luas dapat meningkatkan hasil panen jagung dari rata-rata nasional sebesar 5,3 ton per hektar menjadi sekitar 7-8 ton per hektar.
Lebih lanjut, Fauzi mengatakan, benih jagung unggul varietas NK Pendekar Sakti, NK Sumo Sakti, dan NK Perkasa Sakti tersebut diproduksi di dalam negeri dengan melibatkan lebih dari 60.000 petani mitra.
Menurutnya, Syngenta berhasil memenuhi permintaan yang tinggi terhadap benih jagung pada tahun lalu.
“Tahun ini kami terus menggenjot produksi benih jagung kami agar semakin banyak petani yang mendapatkan benih jagung berkualitas dengan hasil prima dan mendukung swasembada jagung,” ujar Fauzi dalam keterangannya, Sabtu, 10 Juni 2023.
Sementara itu, Presiden Direktur Syngenta Indonesia, Kazim Hasnain mengatakan bahwa peluncuran benih jagung dengan keunggulan ganda ini merupakan wujud komitmen dan perhatian yang besar dari Syngenta terhadap persoalan-persoalan yang dihadapi petani.
“Syngenta telah lebih dari dua puluh tahun menghasilkan benih berkualitas serta membantu petani-petani di Indonesia menghadapi berbagai tantangan dan kami terus melakukan inovasi berkelanjutan guna menemukan dan memberikan solusi yang terbaik,” kata Kazim.
Pilihan Editor: Guru Besar IPB Riset Bioteknologi Seluler Untuk Konservasi Tanaman Buah Lokal
Ikuti berita terkini dari Tempo di Google News, klik di sini.