TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Investasi atau Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Bahlil Lahadalia mengeluhkan target investasi pada 2024 yang naik menjadi Rp 1.600 triliun dari target investasi 2023 Rp 1.400 triliun. Sementara alokasi anggaran yang diterima kementeriannya pada tahun depan, Rp 1,2 triliun.
“Target investasi mencapai Rp 1.600 triliun, tapi uangnya enggak tambah-tambah. Saya juga enggak ngerti sudah bingung kita,” ujar dia di Gedung DPR RI, Senayan, Jakarta Pusat, Jumat, 9 Juni 2023.
Menurut Bahlil, BKPM pada 2024 diminta mempertahankan pertumbuhan ekonomi Indonesia di atas 5,3 persen. Dengan target tersebu, menurut Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional/ Bappenas dan Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian investasi di sektor riil minus hulu migas dan sektor keuangan harus tembus Rp 1.600 triliun.
“Tugas saja yang dikasih, uangnya enggak dikasih. Jadi kalau enggak sampai jangan salahkan Kementerian Investasi,” tutur Bahlil.
Bahlil menuturkan raihan investasi telah mencapai hampir seperempat dari target 2023 Rp 1.400 triliun. “Dari Rp 1.400 triliun itu sudah kita realisasikan pada kuartal pertama 2023 sebesar 23,5 persen atau setara Rp 328,9 triliun,” ucap dia.
Dari segi komposisi, Bahlil menjelaskan, investasi dari Penanaman Modal Asing (PMA) sebanyak 53,8 persen dan Penanaman Modal Dalam Negeri (PMDN) sebanyak 46,2 persen. “Jadi PMA dan PMDN masing-masing tumbuh secara Year on Year (YoY), masing-masing 20,2 persen untuk PMA dan 12,4 persen PMDN,” kata Bahlil.
Pilihan Editor: Bahlil Ingin IKN Punya Financial Center agar menjadi Tujuan Investasi seperti Singapura
Ikuti berita terkini dari Tempo di Google News, klik di sini