TEMPO.CO, Jakarta - Patrick Walujo baru saja didapuk sebagai CEO baru PT Goto Gojek Tokopedia Tbk (GoTo). Patrick Walujo sendiri bukanlah sosok asing di perusahaan teknologi tersebut. Sebelumnya ia menjabat sebagai komisaris perseroan GoTo menggantikan Kevin Aluwi yang merupakan salah satu pendiri Gojek yang mengundurkan diri dari posisi komisaris perseroan.
Kini menjadi CEO baru GoTo, lantas seperti apa kiprah karir serta profil Patrick Walujo? Simak informasinya berikut ini.
Profil Patrick Walujo
Pria dengan nama lengkap Patrick Sugito Walujo itu disebut sebagai CEO GoTo yang baru menggantikan Andre Soelistyo. Ia dikenal sebagai investor sukses di sejumlah perusahaan terkemuka di Indonesia. Perusahaannya yaitu Northstar merupakan salah satu dari sekian banyak pemilik saham GOTO.
Melansir dari laman LinkedIn miliknya, Patrick pernah menempuh pendidikan di SMA di Kolese Kanisius hingga tahun 1993. Kemudian, Patrick melanjutkan pendidikannya ke jenjang yang lebih tinggi di Cornell University di New York pada 1997. Ia menempuh pendidikan sarjana dengan mengambil jurusan Operations Research & Industrial Engineering.
Setelah lulus dari Cornell University, Patrick memulai karirnya sebagai analis di Goldman Sachs & Co yang merupakan salah satu bank investasi terbesar di Amerika Serikat pada 1997 hingga 2000. Selanjutnya, Patrick berkarir sebagai Senior Vice President di Pacific Century Ventures, Tokyo pada tahun 2000 hingga 2003.
Kemudian di tahun 2003, Patrick memutuskan untuk mendirikan Northstar Group dan menjabat sebagai Co-founder & Co-Managing Partner hingga saat ini. Tak hanya itu, ia juga tergabung dalam dua organisasi yaitu council on foreign relations di Global board of Adviser dan sebagai KADIN di Badan Inovasi, Teknologi & Startups.
Kiprah Patrick Walujo di Gojek hingga GoTo
Patrick yang merupakan pendiri firma investasi Northstar Group ini tercatat sebagai investor Gojek generasi awal. Patrick pernah menceritakan kisah awal mula dirinya menjadi investor perdana Gojek. Satu diantara kisahnya adalah bagaimana platform ride-hailing tersebut mengambil strategi 'bakar uang' untuk pertama kalinya.
Terlibat sebagai investor pertama dari Gojek, Patrick ingat betul saat Gojek masih berstatus perusahaan rintisan (startup) tahap awal di sektor ride-hailing besutan Nadiem Makarim. Kata Patrick, Gojek kala itu jauh sebelum akhirnya bergabung dengan Tokopedia dan listing di bursa (IPO) sebagai emiten teknologi PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk yang bersandi saham GOTO.
"Waktu mau mendanai Nadiem, saya tanya dia butuh berapa, kemudian dia bilang hanya perlu US$ 2 juta, setelah itu bisa untung. Saya jawab, Dim, yang bener?" kata Patrick ketika menghadiri diskusi bertajuk Leaders Talk yang disiarkan Universitas Katolik Parahyangan di laman media sosial resminya, dikutip Kamis, 8 Juni 2023.
Mendengar bahwa Nadiem hanya butuh guyuran dana US$ 2 juta dan memproyeksikan bisnis tersebut dapat meraup laba dalam jangka pendek, Patrick mengaku kaget. Meski begitu, setelah percaya dengan tekad dan argumentasi Nadiem, transaksi pendanaan pun terealisasi.
Dalam Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) pada 2 Maret 2023 lalu, GoTo melakukan perombakan jajaran komisaris dan direksi. Sejumlah nama pun diangkat menjadi komisaris baru, salah satunya Patrick Walujo.
Terbaru, berdasarkan Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan dan Luar Biasa (RUPST & RUPSLB) PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk (GOTO) yang digelar pada Kamis, 8 Juni 2023, Patrick Sugito Walujo ditunjuk sebagai CEO GoTo menggantikan pejabat sebelumnya, Andre Soelistyo.
Sementara itu, Andre Soelistyo bertukar posisi dengan Patrick Walujo untuk mengisi dewan komisaris. Perseroan GoTo juga mengusulkan Agus D.W. Martowardojo menjadi komisaris utama menggantikan Garibaldi Thohir.
Pilihan editor: Cerita Patrick Walujo tentang Awal Mula Gojek Harus Bakar Uang
RIZKI DEWI AYU