TEMPO.CO, Batam - Direktur Jenderal Pengelolaan Ruang Laut Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) Victor Gustaaf Manoppo menegaskan pengelolaan sendimentasi laut bukanlah aktivitas pertambangan, tetapi pembersihan laut.
"Saya tidak pernah sampaikan kalau ini pertambangan, ini adalah pembersihan sendimentasi laut," kata Victor kepada awak media, usai menghadiri acara Fokus Grup Diskusi tentang pengelolaan hasil sendimentasi laut, di AP Premier Hotel, Batam, Kamis, 8 Juni 2023.
Pernyataan itu juga disampaikan Victor saat memberikan tanggapan pertanyaan dari peserta FGD. Acara ini dihadiri mulai dari pemerintah daerah (Pemda) hingga pengusaha tambang pasir laut.
Victor mengatakan, saat ini KKP sedang mengumpulkan semua masukan untuk membuatan peraturan turunan dalam bentuk peraturan menteri (permen). Dari permen tersebut nanti peraturan bisa digunakan secara universal dari Sabang sampai Merauke. "Termasuk Kepri, yang dulunya punya pengalaman terkait tambang pasir laut," katanya.
KKP melibatkan berbagai pihak untuk merampungkan permen tersebut, mulai dari pemerintah daerah, akademisi dibidang oceonograpi, lembaga swadaya masyarakat (LSM), dan lainnya. "Acara FGD ini juga menampung semua masukan itu," ujar Victor.
Sedangkan untuk titik lokasi pembersihan sendimentasi laut harus berdasarkan kajian. Ia menegaskan, titik-titik tersebut bukanlah ditentukan oleh Dirjen Pengelolaan Ruang Laut KKP, tetapi berdasarkan kajian yang panjang. "Yang jelas tujuan kami untuk pembersihan laut dan untuk ekologi juga," katanya.
Direktur Jasa Kelautan KKP Miftahul Huda mengatakan, kerangka Permen terkait pengelolaan sendimentasi di laut ini sudah selesai. Namun, sekarang sedang proses menunggu masukan dari LSM, perguruan tinggi dan lainnya. "Termasuk masukan dari teman-teman media," kata Huda.
Huda tidak bisa memastikan target waktu permen tersebut selesai, namun kata Huda akan diselesaikan secepatnya. "Yang jelas sekarang masukan itu kami kumpulkan dulu, setelah itu saya akan presentasikan. Masukan itu kami terima agar aturan ini lebih baik ke depan. Targetnya secepatnya karena di Kepri sudah banyak yang menunggu," ujar Huda.
Pilihan Editor: Patrick Walujo Ditunjuk jadi CEO GOTO, Agus Martowardojo jadi Komut Gantikan Boy Thohir
Ikuti berita terkini dari Tempo di Google News, klik di sini