TEMPO.CO, Jakarta - Sekretaris Perusahaan PT Wijaya Karya (Persero) Tbk Mahendra Vijaya menyebutkan bahwa proyek-proyek yang digarap perseroan selama ini tak melulu penugasan pemerintah.
"Kami juga banyak mengerjakan proyek-proyek yang perolehannya melalui tender murni, baik yang pemberi kerjanya pemerintah, sesama BUMN maupun swasta. Tidak semuanya penugasan," ungkap Mahendra melalui keterangan tertulis, Rabu, 7 Juni 2023.
Sebelumnya, Wakil Menteri BUMN II Kartika Wirjoatmodjo alias Tiko menyampaikan ada tiga isu besar di BUMN Karya saat ini. Salah satunya adalah market persaingan terlalu ketat sehingga proyek-proyek BUMN Karya hampir semua marginnya kecil sekitar 2 sampai 3 persen.
Bahkan, Tiko menilai saat ini banyak proyek di bidang Engineering, Procurement, dan Construction (EPC) yang diperebutkan para BUMN Karya. Walhasil, BUMN Karya ini harus bisa memutar cashflow, karena keuntungannya kecil sekali.
Oleh sebab itu, menurut dia, perlu perbaikan ekosistem proyek BUMN Karya ke depannya. "Kalau nggak sehat proyeknya, percuma kita punya (BUMN) Karya ini tidak akan pernah untung," tutur Tiko.
Kedua, isu tata kelola keuangan memang menjadi pekerjaan rumah atau PR utama perusahaan. Soal ini, ia mencontohkan dua perusahaan pelat merah PT Waskita Karya (Persero) Tbk dan PT Wijaya Karya (Persero) Tbk atau WIKA.
"Karena memang di beberapa (BUMN) Karya, seperti Waskita dan WIKA memang pelaporan keuangannya juga tidak sesuai dengan kondisi riil. Artinya, dilaporkan seolah-olah untung bertahun-tahun, padahal cashflow tidak pernah positif sebetulnya," ujarnya.
Ia pun membenarkan memang ada isu dalam pelaporan keuangan. Saat ini, Kementerian BUMN juga tengah melakukan investigasi terhadap Waskita Karya.
"Kita kan lihat, apabila ada unsur pidana dalam laporan keungan, fraud, kita bisa lakukan penuntutan kepada manajemen lama yang waktu itu melaporkan. Kita akan mulai lakukan ini, saya udah lapor ke Ketua BPKP," tutur Tiko. "Apabila memang ada fraud dari sisi pelaporan keuangan, kita bisa lakukan tindakan tegas dengan kerangka governance yang ada."
Isu besar ketiga, kata Tiko, adalah tata kelola manajerial di dalam BUMN Karya. Ia menyebutkan kelemahan BUMN Karya selama ini adalah tidak ada ERP atau entreprise resource planning dari dulu.
"Sehingga akhirnya bisa muncul kertas subkon (subkontraktor) yang selembar kertas dipakai untuk narik dana bank, padahal proyeknya tidak ada," kata Tiko.
Namun Sekretaris Perusahaan Wijaya Karya Mahendra Vijaya tidak menjawab ketika ditanyai perihal dugaan persaingan ketat di BUMN Karya yang berakibat margin keuntungan kecil tersebut.
Pilihan Editor: Ungkap 3 Isu Besar di BUMN Karya, Wamen BUMN Contohkan Laporan Keuangan Waskita dan WIKA Tak Sesuai Kondisi Riil
Catatan koreksi:
Berita ini mengalami perubahan judul dan sebagian isi karena ada kesalahan redaksi dalam menangkap maksud narasumber. Judul 'Wijaya Karya Blak-blakan Tanggapi Dugaan Persaingan Ketat Timbulkan Masalah Tata Kelola Keuangan' diubah menjadi 'Wijaya Karya Bicara Soal Pengerjaan Proyek yang Digarap: Tak Semua Penugasan' pada pukul 20.08 WIB, Rabu, 7 Juni 2023.
Ikuti berita terkini dari Tempo di Google News, klik di sini