Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Menjembatani Kesenjangan Digital dengan Internet Satelit

image-gnews
Iklan

INFO BISNIS -- Pada Juni tahun 2023 ini, Pemerintah Republik Indonesia di bawah naungan KOMINFO berencana untuk meluncurkan Satelit Indonesia Raya (SATRIA)-1. Harapannya adalah, satelit ini bisa sepenuhnya bekerja pada akhir tahun 2023 ini.

Selain SATRIA, pemerintah juga menambah kapasitas BTS 4G di daerah-daerah. Hal ini karena untuk mengirimkan sinyal dari dan ke satelit, dibutuhkan alat khusus yang ditanam di atas tanah. Salah satu jenis alat khusus tersebut adalah VSAT (Very Small Aperture Terminal).

Tujuan dari peluncuran satelit dan penambahan kapasitas BTS 4G ini adalah untuk memperkecil kesenjangan digital. Mengapa demikian? Simak selengkapnya berikut ini:

Memahami Kesenjangan Digital

Kesenjangan digital atau digital divide adalah ketidakmerataan akses ke teknologi digital, termasuk komputer, smartphone dan jaringan internet. Istilah ini pertama kali diperkenalkan pada dekade 1990-an oleh The National Telecommunication and Information Administration (NTIA), sebuah badan pemerintahan di Amerika Serikat.

Tidak ratanya akses digital ini membuat masyarakat di wilayah tertentu akan kesulitan untuk mendapatkan keuntungan yang diperoleh dari internet, seperti belajar online, mencari pekerjaan, hingga berpartisipasi dalam pengawasan pemerintah daerah. Oleh sebab itu, kesenjangan digital sebaiknya dihilangkan atau diminimalisir.

Kesenjangan digital dapat terbentuk menjadi dua hal, yaitu masyarakat sudah memiliki gawai dan jaringan yang dibutuhkan namun belum bisa menggunakannya secara maksimal dan masyarakat yang belum memiliki jaringan internet dan gawai yang dibutuhkan sama sekali.

Faktor-faktor Penyebab Kesenjangan Digital

Kesenjangan digital umumnya terdapat di daerah pedesaan atau daerah terpencil. Hal ini karena beberapa faktor, seperti:

  1. Kondisi ekonomi. Didominasi dengan individu yang bekerja sebagai petani, maka tidak heran jika masyarakat pedesaan kesulitan untuk membeli gawai yang dibutuhkan untuk mengakses internet, baik itu smartphone maupun komputer.
  2. Kemampuan untuk menggunakan komputer. Bisa jadi masyarakat sudah memiliki keuangan yang cukup untuk membeli smartphone atau komputer, namun karena minimnya kemampuan, mereka tidak bisa memanfaatkan internet secara maksimal.
  3. Minimnya fasilitas internet. Fasilitas ini termasuk menara BTS, hingga fasilitas internet umum, seperti warung internet dan lain sebagainya.
  4. Kendala bahasa. Rendahnya literasi digital masyarakat Indonesia juga disebabkan karena adanya kendala Bahasa. Sebagai salah satu negara dengan jumlah suku bangsa terbanyak di dunia, masyarakat di berbagai daerah di belahan Indonesia cenderung berkomunikasi dengan menggunakan bahasa daerahnya masing-masing, sementara Bahasa Indonesia hanya merupakan bahasa kedua. Fakta bahwa konten internet di Indonesia menggunakan Bahasa Nasional ini semakin menyulitkan masyarakat yang tinggal di daerah, khususnya Indonesia timur, untuk mengakses internet.
  5. Kondisi geografis.  Salah satu penyebab adanya kesenjangan internet di daerah rural di Indonesia adalah masalah geografis. Sebagai salah satu negara kepulauan terbesar di dunia dengan ribuan pulau kecil, menyambungkan kabel bawah laut  antar pulau dan membangun menara BTS di setiap pulau adalah hal yang mahal. Apalagi jika mempertimbangkan bahwa pulau-pulau kecil tersebut memiliki jumlah penduduk yang tidak terlalu besar.

Kelima faktor di atas ditambah dengan minimnya kualitas sumber daya manusia yang bisa mengoperasikan fasilitas digital di daerah-daerah membuat adanya internet satelit di daerah-daerah semakin penting.

Internet Satelit sebagai Solusi Kesenjangan Digital

Internet satelit adalah salah satu solusi untuk mengatasi masalah kesenjangan digital, khususnya pada faktor geografis di atas. Hal ini karena dengan internet satelit, pemerintah tidak perlu menyambungkan kabel bawah laut melintasi pulau-pulau kecil dan bisa terkoneksi dengan internet hanya menggunakan VSAT atau  Very Small Aperture Terminal yang dipasang di daerah-daerah strategis.

Berbeda dengan mekanisme transmisi data menggunakan kabel bawah laut, transmisi data menggunakan internet satelit secara langsung dari internet service provider (ISP) kepada masyarakat. Caranya adalah, ISP mengirimkan sinyal fiber ke satelit. Satelit lantas memancarkan sinyal tersebut ke daratan masyarakat penerima. Tugas dari masyarakat dan pemerintah daerah adalah menyediakan antena VSAT yang bertugas untuk menerima sinyal dari satelit tersebut dan mengirimkannya ke komputer atau smartphone menggunakan modem.

Tidak hanya solusi untuk menyediakan jaringan internet hingga pulau-pulau terpencil, internet satelit juga merupakan solusi jaringan internet di daerah di pulau-pulau besar namun dengan kondisi geografis yang kurang mendukung, seperti banyak gunung atau terlalu jauh dari kota. Di mining site di pedalaman Kalimantan misalnya.

Meskipun sangat berguna untuk mengatasi kesenjangan digital, koneksi ke internet satelit hanya akan menyelesaikan satu faktor penyebab masalah ini. Dalam hal ini, pemerintah perlu melakukan pelatihan pemanfaatan internet untuk meningkatkan literasi digital di daerah-daerah.

Selain itu, pemerintah juga perlu melatih individu dengan kemampuan digital yang memadai untuk merawat fasilitas fisik digital yang ada di daerah-daerah. Sebab tentu akan percuma jika kelengkapan infrastruktur tidak bisa dimanfaatkan secara maksimal karena minimnya kemampuan individu untuk merawat dan mengelola infrastruktur digital ini. Untuk hal ini, solusinya adalah pemerintah bisa bekerja sama dengan perusahaan yang tidak hanya menyediakan VSAT, tetapi juga menyediakan engineer support, seperti Link Net.

Manfaat Internet Satelit dalam Pengembangan Sosial dan Ekonomi

Dengan meningkatnya akses internet menggunakan internet satelit, diharapkan masyarakat Indonesia yang tinggal di daerah-daerah dapat memaksimalkan fasilitas ini untuk melakukan hal-hal yang bermanfaat, seperti mencari kerja dari lowongan kerja online, menjual produk khas daerah mereka secara online, hingga memasukkan kritik dan saran kepada pemerintah daerah melalui laman pemerintah daerah mereka. Pada akhirnya, harapannya adalah kesenjangan ekonomi antar daerah di Indonesia, baik itu antara kota dan desa maupun antar pulau, bisa diperkecil.

Selain bermanfaat untuk masyarakat sekitar, pemerataan jaringan internet juga bermanfaat untuk pelaku usaha yang perlu beroperasi atau melakukan distribusi produk ke daerah terpencil. Perusahaan tambang dan perkebunan misalnya. Dengan fasilitas jaringan internet yang memadai, mereka dapat dengan mudah memantau proses distribusi produk secara real time.

Bagi pemerintah, adanya penguatan jaringan internet melalui satelit ini juga bermanfaat dalam proses administrasi dan manajerial. Dengan jaringan yang mendukung, komunikasi antara satu dinas dengan dinas lainnya menjadi lebih lancar dan terjangkau.

Tidak dapat dipungkiri bahwa adanya kesenjangan digital membuat masyarakat yang tinggal di sebagian daerah di Indonesia tidak bisa bekerja secara maksimal. Adanya fasilitas internet satelit yang disediakan oleh pemerintah maupun disediakan oleh Link Net Enterprise, dapat digunakan untuk mengatasi permasalahan ini.

 

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Bamsoet : Melayani dan Melindungi Pemudik Lebaran 2024

2 jam lalu

Bamsoet : Melayani dan Melindungi Pemudik Lebaran 2024

Pemerintah hendaknya segera memastikan kesiapan seluruh moda angkutan umum, baik darat, laut maupun udara, untuk melayani hampir 200 juta orang yang akan melakukan perjalanan mudik guna merayakan lebaran tahun 2024 ini.


Baznas Gelar Pesantren Kilat di KRI Semarang-594

2 jam lalu

Baznas Gelar Pesantren Kilat di KRI Semarang-594

Badan Amil Zakat Nasional (BAZNAS) bersama BPKH dan TNI AL kembali menggelar Pesantren Kilat Ramadhan 1445 H untuk siswa-siswi SMA/sederajat


Momentum Kebaikan Buka Puasa Bersama dengan BINUS Senayan

2 jam lalu

Momentum Kebaikan Buka Puasa Bersama dengan BINUS Senayan

Buka Puasa Bersama BINUS sebagai wujud kepedulian dan kebersamaan.


Tidak Ajukan Eksepsi, Dirut PT Sansaine Exindo Terima Dakwaan Rugikan Negara Rp 8 Triliun di Kasus Korupsi BTS 4G

11 jam lalu

Suasana sidang lanjutan kasus korupsi proyek pengadaan BTS 4G dan infrastruktur pendukung paket 1, 2, 3, 4, dan 5 Bakti Kominfo di PN Jakarta Pusat pada Selasa, 28 November 2023. Jaksa penuntut umum menghadirkan tujuh orang saksi untuk terdakwa Windi Purnama dan Muhammad Yusrizki Muliawan. TEMPO/Sultan Abdurrahman
Tidak Ajukan Eksepsi, Dirut PT Sansaine Exindo Terima Dakwaan Rugikan Negara Rp 8 Triliun di Kasus Korupsi BTS 4G

Kuasa hukum Dirut PT. Sansaine Exindo, Jemy Sutjiawan menyatakan menerima dakwaan dan tidak mengajukan eksepsi di kasus korupsi BTS 4G.


Mandiri Group Santuni 57.000 Anak Yatim dan Duafa

15 jam lalu

Mandiri Group Santuni 57.000 Anak Yatim dan Duafa

Bank Mandiri memberikan bingkisan kepada 57.000 anak yatim dan duafa di seluruh Indonesia.


Bamsoet Dukung Kerjasama PT JIO Distribusi Indonesia dan BAIC Internasional Hadirkan Mobil Jeep BAIC

16 jam lalu

Bamsoet Dukung Kerjasama PT JIO Distribusi Indonesia dan BAIC Internasional Hadirkan Mobil Jeep BAIC

Bambang Soesatyo mendukung masuknya Beijing Automotive Group melalui BAIC Internasional meramaikan pasar otomotif Indonesia.


Strategi Kemenhub Pastikan Mudik Lebaran 2024 Nyaman dan Ceria

16 jam lalu

Strategi Kemenhub Pastikan Mudik Lebaran 2024 Nyaman dan Ceria

Puluhan ribu armada disiapkan di sektor transportasi darat, laut, dan udara. Semua untuk melayani 193,6 juta pemudik.


Rekomendasi Tempat Wisata dan Kuliner untuk Keluarga di Hong Kong

16 jam lalu

Rekomendasi Tempat Wisata dan Kuliner untuk Keluarga di Hong Kong

Hong Kong, sebuah kota yang memikat dengan perpaduan antara budaya tradisional dan kemajuan modern, menawarkan pengalaman liburan yang tak terlupakan bagi seluruh anggota keluarga.


Sistem E-Katalog Versi 6.0 LKPP Resmi Meluncur

16 jam lalu

Sistem E-Katalog Versi 6.0 LKPP Resmi Meluncur

Lembaga Kebijakan Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah (LKPP) meresmikan peluncuran Katalog Elektronik Versi 6.0 pada Kamis, 28 Maret 2024, di Jakarta.


Puan Maharani: Komitmen dengan Kesejahteraan Ibu dan Anak melalui RUU KIA

17 jam lalu

Puan Maharani: Komitmen dengan Kesejahteraan Ibu dan Anak melalui RUU KIA

Ketua DPR RI, Dr. (H.C) Puan Maharani, dengan tegas menegaskan bahwa DPR RI memiliki komitmen yang kuat terhadap kesejahteraan ibu dan anak melalui Rancangan Undang-Undang (RUU) Kesejahteraan Ibu dan Anak pada Fase 1.000 Hari Pertama Kehidupan atau RUU KIA.